Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Habis Manis Sepah Dibuang tapi Makin Tua Makin Disayang

3 November 2021   15:12 Diperbarui: 3 November 2021   15:32 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah", adalah ungkapan yang sering kita dengar betapa ibu (orang tua) tidak akan pernah habis memberikan kasih sayangnya pada anaknya.

Sejatinya tidak ada dalam kamus hubungan orang tua-anak istilah "habis manis sepah dibuang", saat masih manis disayang-sayang tetapi ketika manisnya hilang saatnya dibuang.

Orang tua dalam keadaan apa pun akan berusaha memberikan yang manis pada anak-anaknya. Hal serupa pun selayaknya dilakukan oleh anak kepada orang tua.

Memang terkadang ada kasus seperti penelantaran anak atau yang baru terjadi dan sempat ramai di media adalah saat seorang ibu diserahkan pada panti jompo karena anak-anaknya sudah tidak bisa mengurus ibunya. Surat pernyataan anak-anaknya itu sempat viral.

Tapi kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana latar belakangnya sehingga keputusan tersebut yang diambil. Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut akan tetapi juga tidak mau menjadi hakim menyalahkan pilihan mereka. Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi selain mereka.

Akan tetapi bisa ditebak buntutnya di kalangan netizen makin ramai. Terjadi pro kontra tentang pandangan menitipkan orang tua ke panti jompo. Netizen yang kontra beranggapan bahwa menaruh orang tua di panti jompo sama artinya membuang orang tua karena tidak mau mengurusnya saat mereka tua.

Dalam keadaan apa pun orang tua harusnya diurus oleh anaknya seperti mereka yang mengurus anak dari lahir hingga bisa mandiri. Sudah menjadi kewajiban anak mengurus orang tua di masa tuanya.

Sedangkan yang pro menganggap bahwa tidak ada salahnya menitipkan orang tua tinggal di panti jompo. Di panti sesama orang tua bisa berkumpul dan bersosialisasi dengan penghuni lain yang sebaya. Panti jompo mempunyai program dan kegiatan yang disesuaikan untuk penghuninya.

Tentu bukan hal mudah untuk memutuskan mengurus orang tua secara sendiri atau menitipkannya ke panti jompo. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dari segi waktu, finansial, perhatian, lingkungan, psikologis dan sebagainya.

Apalagi yang anak, menantu, dan cucu pun sudah punya kehidupannya sendiri. Belum lagi bila lokasi dan pekerjaan yang mengharuskan berbeda kota misalnya. Belum lagi pertimbangan ada anggota keluarga lain seperti besan, kondisi rumah, lingkungan tempat tinggal dan juga kondisi kesehatan orang tua adalah variabel yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan mengurus orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun