Di lingkungan rumah salah satu saudara sedang banyak yang kemalingan. Ada rumah yang kehilangan burung peliharaan, ada yang kehilangan sepeda, dan bahkan ada yang kehilangan tabung gas di depan rumah yang baru diantarkan pekerja toko.
Sebuah usaha penitipan motor pun diincar oleh si maling. Beberapa kali siempunya melihat sosok yang melompati pagar dari layar CCTV-nya tapi karena tak ada motor titipan yang hilang jadi didiamkan. Mereka hanya menambahkan kawat berduri agar tak ada lagi yang bisa loncat pagar.
Kejadian yang ditutupi oleh korban karena dianggap barang yang hilang tidak seberapa selain ada faktor malas mengurus ke pihak berwajib. Masih ada yang beranggapan berurusan dengan ke pihak berwajib berarti siap kehilangan sepeda padahal yang hilang dicuri adalah ayam. Sebuah ironi di penegakan hukum di negeri ini.
Tapi lama kelamaan tak bisa lagi didiamkan. Saat selepas sholat isya, beberapa bapak-bapak mulai membicarakannya di selasar masjid. Ada satu nama yang dicurigai yaitu seorang pemuda yang sering nongkrong di depan sebuah minimarket.
Pemuda itu menjadi tukang parkir tak resmi di depan minimarket tersebut. Sebenarnya jumlahnya ada beberapa orang, dibuat bergiliran. Sebenarnya bukan hanya minimarket ada beberapa toko di deretan tersebut. Tetapi yang ramai dan beroperasi hingga malam selama 7 hari seminggu hanya minimarket tersebut.
Singkat cerita si pemuda diinterogasi dan mengaku mencuri barang-barang yang tersebut tapi semata karena kebutuhan mendesak harus membayar kontrakan dan membawa pacarnya berobat ke rumah sakit.
Walhasil setelah diperingati agar tidak mengulangi lagi perbuatannya si pemuda dimaafkan dan tidak diproses ke kepolisian. Meskipun begitu, paman si pemuda yang juga teman bapak-bapak di masjid sempat marah dan menampari keponakannya tersebut.
Jika mengacu pada UUD negara ini bahwa orang miskin dan anak terlantar dipelihara negara terasa masih menjadi mimpi belaka. Sebab masih banyak orang miskin dan anak terlantar yang berjuang sendirian, keleleran di jalan, dan negara tidak hadir sepenuhnya.
Pemuda yang mencuri tadi terpaksa mencuri karena penghasilan menjadi juru parkir yang pas-pasan untuk hidup. Ketika ada kebutuhan mendadak seperti sakit atau yang lainnya tentu golongan ini sangat rentan.