Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tujuh Belas Tahun Sudah Munir Pergi

7 September 2021   22:40 Diperbarui: 7 September 2021   22:39 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: liputan6.com

Tujuh belas tahun dia pergi,
Dipaksa pergi tepatnya,
Saat dirinya dalam bepergian,
Di atas pesawat dia dihabisi,

Pembela hak asasi yang direnggut hak asasinya dengan sangat kejam,

Permainan tingkat tinggi sengaja dilakukan di langit yang tinggi,

Dengan arsenik yang bikin pelik,
Nyawa seketika menyekik,
Sementara pekik perjuangan tak jua menambah delik,

Bahwa masih ada tangan, otak, dan hati yang keji bebas dari tuduhan,

Siapakah yang bermain?
Orang bertubuh tinggi?
Orang berpangkat tinggi?
Orang berjabatan tinggi?
Orang yang penuh dengan ketinggian hati?
Yang merasa berhak menyabut nyawa orang lain dengan kejinya.

Meskipun yang dianggap pelaku sudah menjalani hukum. Hanya pelaku eksekutor. Masih gelap siapa sang mandor.

Tujuh belas tahun sudah,
Waktu sepanjang itu telah membuat manusia bayi berubah menjadi remaja jelang dewasa,

Tujuh belas tahun sudah,
Waktu yang terlewati bahwa masih banyak pekerjaan rumah di negeri ini tentang hak asasi manusia, tentang cita-cita menjadi bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, kedudukan yang sama di depan hukum, tentang menjadi manusia yang adil dan beradab seutuhnya.

Tujuh belas tahun sudah,
Iya, tujuh belas tahun...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun