Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bertahanlah Keluarga Indonesia, Kalian Kuat!

3 September 2021   06:58 Diperbarui: 3 September 2021   07:02 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 tidak saja membunuh dan memakan korban jiwa di seluruh dunia tapi memorakporandakan perekonomian di banyak negara. Perusahaan besar dan UMKM banyak yang gulung tikar dan mengurangi pekerja besar-besaran.

Pemberlakuan pembatasan wilayah dan pergerakan masyarakat dari yang namanya PSBB atau PPKM bermacam level membuat beban ekonomi makin terasa pada masyarakat umum.

Beban ekonomi ini membawa dampak besar pada sebagian masyarakat. Bukan hanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga ada beban turunan dari pandemi yang belum juga berakhir ini.

Beban itu adalah beban mental atau beban psikologis yang dirasakan banyak keluarga seperti berita yang banyak ditampilkan media, baik media massa maupun media sosial adalah tingkat perceraian yang meningkat di masa pandemi ini.

Hal ini pernah di-posting bahkan oleh Gubernur Jawa Barat di Instagram pribadinya tentang pengadilan agama yang sibuk mengurus pasangan yang mendaftarkan gugatan cerai atau mediasi proses perceraian di saat pandemi saat ini.

Sejatinya pandemi ini memang berat. Semua merasakannya. Akan tetapi urusan rumah tangga masing-masing pasangan tidak ada yang tahu selain pasangan itu sendiri. Apakah permasalahan hanya karena pandemi atau sudah ada permasalahan sebelum-sebelumnya. Pandemi hanya menunggu momen meletusnya gunung berapi.

Tapi percayalah para pasangan Indonesia. Ini semua adalah ujian. Harap bersabar mungkin permasalahan akan segera berakhir setelah pandemi ini juga berakhir. Jangan terbawa emosi. Ingat anak-anak Anda yang mungkin akan menjadi korban dari perpisahan orang tuanya.

Ingat masa-masa indah pertama kali Anda memutuskan menikah, membangun keluarga. Ingat cita-cita Anda di masa depan bersama keluarga. Jangan sampai pandemi yang sudah merusak di banyak sendi juga merusak kehidupan keluarga Anda.

Justru di saat sulit seperti ini sebuah keluarga harusnya saling bahu membahu untuk menyelamatkan agar bahtera yang sedang berlayar jangan sampai kandas dan tenggelam.

Kita, Anda sebagai orang tua harus kuat dan menguatkan seluruh anggota keluarga untuk tahan banting, terus berusaha, dan bersabar dalam menghadapi ujian ini. Ingatlah bahwa ujian hanya sementara dan di depan sana, sebentar lagi kebahagiaan akan Anda jelang.

Isi hari-hari Anda dengan optimisme. Pergunakan waktu-waktu Anda dengan kegiatan yang positif. Jangan mengkonsumsi hoax. Jangan membandingkan kondisi keluarga Anda dengan keluarga-keluarga lain yang memamerkannya di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun