Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mural

29 Agustus 2021   08:30 Diperbarui: 29 Agustus 2021   08:33 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: theurbanlist.com

Gambar di dinding disebut mural,
Tiba-tiba viral,
Berisi fakta atau bual?
Pemaknaan siapa?

Mural harus menjaga moral,
Moral yang mana?
Moral siapa?
Pemaknaan siapa?

Mural adalah seni,
Kadang tak perlu basa-basi,
Cuma curahan hati,
Atau himpitan diri,

Mural berisi kritik,
Konten tak simpatik,
Cari perhatian agar menarik,
Kenapa takut sampai bergidik?

Mural cukup dinikmati,
Tak perlu diambil hati,
Jadikan introspeksi diri,
Bila kurang diperbaiki,

Mural ekspresi seni,
Lukisan gambar atau goresan kata,
Tapi jangan bikin provokasi,
Cukup pengingat untuk selalu waspada,

Bermural dengan santai,
Tanpa bully, caci, dan maki,
Ungkapan hati dengan berseni,
Jangan jadi para pembenci,

Muralmu moralmu,
Muralmu wajahmu,
Muralmu pikiranmu,
Bebasmu tanggung jawabmu,

Cerna tanpa cerca,
Cerdik tanpa hardik,
Caper tanpa baper,
Menang tanpa perang,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun