Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kusesap Segelas Kopi di Pinggir Danau

1 November 2020   07:37 Diperbarui: 1 November 2020   07:42 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumentasi pribadi

Kusesap segelas kopi di pinggir danau,
Membayang kisah kita di pinggir jurang,
Mestikah diselesaikan dengan perang?
Sulitkah temukan cinta yang berkilau?

Kupertaruhkan semua yang kupunya,
Agar kamu bisa percaya,
Pada aturan semesta,
Bahwa kau dan aku bersama,

Kau pertaruhkan semua yang kau punya,
Agar aku bisa bisa percaya,
Pada rencana semesta.
Bahwa aku dan kau sejiwa,

Tapi mengapa mereka tak percaya,
Mengapa tanya bukannya membuka,
Mengapa cinta tidak hanya rasa,
Terlalu banyak duga membuat luka,

Kupersembahkan cinta,
Kau persembahkan cinta,
Pada dulang-dulang asmara,
Asmara pemberian Sang Maha,

Lalu ada manusia yang mengatasnamakan kuasa melarang demi apa?

Jika cinta bukan dari-Nya lalu dari siapa?

Siapa yang bisa menumbuhkan perasaan agung pada makhkuk-Nya jika  bukan Dia, Sang Maha?

Kita jalan saja,
Bukan untuk membantah,
Berusaha menjalani titah,
Kita saja cinta saja,

Kusesap segelas kopi di tepi danau,
Bersamamu yang slalu setia di sisi,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun