Kini perempuan tak lagi diam,
mereka berbicara melalui isyarat tanpa kata
mengintruksikan hawa yang disampaikannya kepada udara.
Ini tak seperti rindu, yang membeban dan tersimpan dalam kenangan.
Kini perempuan tak lagi diam,
nada mengirim irama pada sang sunyi.
Sunyi memahami bahwa interaksi tak hanya berbatas pada suara
dengan isyaratpun bisa diindahkannya.
Kini perempuan tak lagi diam,
maksud percakapan mulailah diindahkan,
tanpa beban dan pergolakan
melainkan rasa memahami dalam sebuah interaksi dan percakapan.
Kini perempuan tak lagi diam,
Ia mampu menjelaskan makna tanpa bicara
Tanpa interksi visual ia melakukannya
Sebuah pemahaman yang luarbiasa diberikan terhadapnya.
Kini perempuan tak lagi diam,
Jemari meliak-liuk membuktikan tanpa suara, tanpa nada
Pesan tersampaikan, tersiratkan.
Melalui tulisan ia bercengkrama dengan sang pembaca.
Kini perempuan tak lagi diam,
Dibangunnya kebiasaan yang tak dapat diterka
Namun dapat diterima
Itulah sang wanita dengan senjata tanpa bicara namun bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI