Padatnya jadwal penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) berimbas pada padatnya jalur lalu lintas dari Bandara Soetta ke ibukota Jakarta. Kejenuhan masyarakat terhadap kemacetan lalu lintas di jalur strategis tersebut tahun ini akan segera terjawab dengan hadirnya kereta api bandara, yang direncanakan pertengahan tahun ini mulai beoperasi.
Dalam rangka merealisasikan kereta tersebut, tentu melibatkan banyak pihak, selain dari PT Kereta Api Indonesia dan Perum Angkasa Pura II sebagai perusahaan yang bersinggungan langsung, partisipasi masyarakat juga ikut membantu lancarnya proses pembangunan.
Jalur baru yang dibangun harus melewati beberapa bidang tanah yang dimiliki warga, tercatat sudah 880 bidang tanah dengan luas 370.136 meter persegi telah dibebaskan. Pembebasan lahan pribadi sudah beres dilakukan baik melalui pembayaran langsung maupun proses konsinyasi pengadilan, hal tersebut seperti pernah diungkapkan Suprapto selaku Senior Manager Hubungan Masyarakat PT KAI.
Beberapa fasilitas umum yang terkena trase juga diganti oleh pihak PT KAI, seperti masjid di Batusari, Batuceper, Tangerang. Hal ini menjadikan warga setempat tetap bisa menjalankan ibadahnya tanpa kehilangan sarana tempat ibadah.
Partisipasi
Negeri ini semakin menggeliat, dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang lebih terfokus di bawah pemerintahan Joko Widodo. Semua ditujukan agar rakyat Indonesia bisa menikmati kemakmuran dengan merata. Bila dalam pembangunan ada pihak yang harus berpartisipasi karena lahannya terpakai, itu adalah hal yang bisa dibanggakan.
Suka dan tidak suka, hal yang sering kita dapati dalam sebuah pembangunan di pemerintahan ini. dari jutaan orang yang akan menikmati kereta bandara, tentu ada pihak yang tidak suka, mungkin karena kenyamanan pribadinya sedikit tergerus, atau kepentingan pribadinya sedikit terganggu. Hal ini tentu bagian yang sensitif, apalagi dalam beberapa kesempatan yang pernah terjadi di negeri ini, selalu ada pihak ketiga yang ikut memanfaatkan situasi yang ada.
Saat ini masyarakat semakin cerdas, sehingga pihak ketiga yang seringkali mencuri kesempatan dengan menghembuskan isu negatif demi kepentingan seseorang / pihak tertentu tidak mentah-mentah dipercayai oleh masyarakat. Kadang kita sedih bila pembangunan di negeri diganggu oelh pihak-pihak demi kepentingan pribadi/golongan.
Terlepas dari itu semua, kereta bandara adalah moda transportasi yang paling ditunggu-tunggu saat ini untuk memecah/mengurangi kepadatan arus lalu lintas. Rakyat butuh kepastian, dan kereta bandara adalah sebuah kepastian yang ditunggu-tunggu. Partisipasi warga dalam menjaga keamanan dan kelancaran jalur kereta bandara adalah sebuah partisipasi yang pantas diacungi jempol.
Semoga pembangunan di belahan lain negeri ini bisa didukung pula oleh kesadaran warga yang cukup tinggi. Majulah negeri ini demi anak cucu kita nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H