Mohon tunggu...
Pitutur
Pitutur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mencoba BERMANFAAT dengan MENULIS. Mencoba menuliskan sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Google Ujicoba Mobil Tanpa Pengemudi di Nevada

25 Februari 2012   04:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:51 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah film True Lies (1994) yang di bintangi Arnold Schwarzenegger, atau film The Fifth Element yang dibintangi Bruce Willis? Di film itu kita disuguhkan sebuah teknologi masa depan, dimana disaat kita mengemudikan sebuah mobil, kita bisa memilih mode pengemudian secara manual (dikemudikan sendiri) atau driveless (tanpa pengemudi). Teknologi tersebut dalam waktu dekat akan bisa kita lihat ada dibelahan dunia lain, tepatnya di Amerika. 15 Februari 2012 lalu, pemerintah negara bagian Nevada telah memberikan ijin untuk ujicoba penggunaan jalan raya di Nevada sebagai ajang ujicoba mobil dengan teknologi driveless. Nevada menjadi negara bagian pertama di Amerika yang membuka peluang tersebut. Salah satu yang pertama kali terpikat untuk memanfaatkan kemudahan itu adalah Google. Dimana kita tahu saat ini Google yang mempunyai beberapa pendukungnya seperti Google Streetview, Google Map dan Google Earth mampu menguasai hampir seluruh data jalan raya yang ada di permukaan bumi. [caption id="attachment_163256" align="alignnone" width="640" caption="Tampilan Google StreetView yang bisa kita akses melalui internet."]

1330142830162008529
1330142830162008529
[/caption] Mobil driveless di Nevada ini nantinya akan dipasangi plat merah sebagai tanda ujicoba. Untuk langkah awal ujicoba, disetiap tempat mobil tetap akan di isi oleh dua orang. Satu orang memantau fungsi sistem yang terpasang, satunya orang duduk dibelakang kemudi. Loh..., kok masih ada orang di belakang kemudi? Memang disini tahap awalnya masih dimungkinkan driveless akan mempunyai pengendalian belum full otomatis. Dijalan-jalan tertentu yang sudah dipetakan oleh satelit dan terhubung dengan GPS dan kamera pemantau, mobil akan otomatis dalam posisi driveless, dan driveless akan menjadi manual saat terdengar suara wanita "Please Drive"  keluar dari sistem yang terpasang di mobil. Hal itu dikarenakan pengemudi mobil di jalanan saat ini semua masih manusia. [caption id="attachment_163257" align="alignnone" width="600" caption="Beberapa mobil di antara ribuan mobil yang digunakan untuk melengkapi data di Google StreetView"]
1330142877731291971
1330142877731291971
[/caption] Negara bagian selanjutnya yang akan dijadikan ajang ujicoba adalah California, negara dengan jalan raya yang cukup padat tentunya dibanding Nevada. California dipilih karena di negara tersebut  tidak ada peraturan bahwa mobil harus dikemudikan oleh manusia, jadi peluang ini mungkin yang akan dimanfaatkan. Mungkin ujicoba ini akan memakan proses bisa puluhan tahun, karena tidak semua orang menyetujuinya. Suatu saat kita akan melihat, sebuah mobil antar jemput sekolah, atau mungkin bus kota, berjalan tanpa pengemudi, karena semua jalanan sudah dipetakan oleh satelit. Hal ini tidak mustahil terjadi. Saat ini saya bisa melihat jalan-jalan di beberapa negara bagian di Amerika, Jepang, Inggris, Perancis, dan beberapa negara dengan kota-kota besar di dunia hanya melalui Google StreetView. [caption id="attachment_163258" align="alignnone" width="610" caption="Kamera di atas mobil akan merekam gambar sejara 360 derajat dengan resolusi tinggi, dan dalam jarak tertentu mobil tersebut merekam secara detail, untuk kemudian data diolah dan diupdate ke website Google StreetView ayng bisa diakses gratis oleh semua orang di seluruh dunia. Hal inilah yang nantinya akan menjadikan dunia nyata kita benar-benar bisa terwakili di dunia maya."]
1330142966169469185
1330142966169469185
[/caption] Kapan teknologi ini sampai ke Indonesia? Semoga masyarakat Indonesia siap menerimanya, tentunya dengan konsekuensi menggunakan jalan raya dengan tertib, karena kita melihat masyarakat kita yang sulit mematuhi aturan lalu lintas yang ada di Indonesia. Pengguna jalan masih cenderung mengutamakan keinginan sendiri, tidak mau antri / mengalah. Apapun itu, bila teknologi tersebut mampu memudahkan manusia dalam beraktivitas, dan memang aman. pastilah bisa diterima. Semoga tulisan ini bermanfaat. [ @mbahTonno | Jakarta 25 Februari 2012]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun