Mohon tunggu...
Pitutur
Pitutur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mencoba BERMANFAAT dengan MENULIS. Mencoba menuliskan sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Hitung Kegagalanmu!

8 Desember 2011   21:07 Diperbarui: 10 Agustus 2017   14:58 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Gagal? ah.. beda dikit kok dengan sukses, cuma di akhirnya saja. proses untuk gagal hampir sama proses untuk sukses, bedanya, yang gagal mendapatkan ilmu lebih banyak, sedangkan yang sukses mendapatkan ilmu lebih sedikit. 

Loh... kok bisa? 

Itulah cara kita mensikapi sebuah kegagalan. Bila kita putus asa, dan tidak berani mencoba, ilmu kita akan berhenti di sana. Tetapi bila berani mencoba lagi, dan mencoba terus hingga sukses, makin banyak ilmu yang kita punya. Saya ada sahabat, namanya Ilik Sasongko, tinggal di Semarang, jangan ditanya berapa macam kegagalan yang pernah dia alami, karena dia sendiri tidak pernah menghitung berapa kegagalannya, dia lebih senang menghitung berapa peluang yang ada di depan. Inilah yang menarik, karena sebuah kegagalan, adalah sesuatu yang sudah tertulis, sedangkan peluang di depan, adalah peluang yang akan kita tuliskan. 

Masih ingat pertengahan tahun 90 an, saat bertemu Ilik Sasongko, bertemu disaat kami sedang susah-susahnya. Yah. Dibilang susah karena dengan keterbatasan keadaan, baik ekonomi maupun ilmu, ha ha ha... yang ada di depan hanyalah peluang, yang harus dikerjakan dan dikerjakan, tanpa takut apakah itu gagal atau berhasil. Segala sesuatunya dicoba, mungkin bila waktu itu sudah tenar istilah galau, kita tidak pernah akan menggunakan kata-kata galau, karena semua peluang yang ada ditabrak. Sebuah kegagalan kadang menjadikan kita tertawa, meskipun dibalik itu "menahan lapar"  juga adalah keseharian. Dari event organizer, usaha sablon, jualan kartu nama, usaha parcel, jualan kertas, warung makan, mie gerobak, warnet, jasa cetak, semua gagal. Bahkan coba-coba niru orang kaya dengan bermain saham pun gagal. Itu baru beberapa kegagalan yang berani saya tuliskan di sini, pendidikan pun dia gagal, ha ha ha. Tapi itulah hebatnya seorang Ilik Sasongko, dia nggak peduli dengan kegagalan yang akan dihadapi, karena di setiap kegagalan selalu ada kenikmatan. 

Kegagalan apapun akan bisa kita banggakan bila kita bisa mendapatkan keberhasilan di belakang hari. Dengan keyakinan yang mantab, setiap peluang dia jalani, sekarang Ilik Sasongko bisa saya anggap cukup berhasil. Berhasil karena saat ini dia sudah tidak konsentrasi lagi mencari uang, tetapi waktunya lebih banyak dia pakai untuk berbagi ilmu dengan siapa saja. Kalau orang dibilang sudah sukses hanya dengan ukuran uang, menurut saya itu keliru, seringkali saya lihat orang yang sudah kaya, masih harus menghabiskan waktunya siang malam untuk kerja, dan tidak istirahat. menurut saya ukuran yang ini belum sukses. 

Dengan konsep yang sederhana, yaitu menerapkan ilmu kepemimpinan, dimana seorang pemimpin bukan lagi berpikir soal teknis, tetapi lebih konsentrasi menciptakan pemimpin-pemimpin baru, Ilik Sasongko berhasil mengembangkan Jaringan Rumah Usaha (JRU), dengan bermacam-macam ilmu yang didapat dari puluhan kegagalan yang pernah dilaluinya, JRU telah berhasil mengembangkan puluhan perusahaan di kota-kota besar di Jawa, dari Surabaya sampai Jakarta, jenis usahanya bukan sebuah franchise, karena disetiap anak perusahaan, yang ada diluar kota, adalah hasil penggemblengan dari karyawan-karyawannya. Setiap karyawan harus bisa jadi pengusaha, itu prinsip Ilik Sasongko. Jangan terlalu lama jadi karyawan, bila lebih dari tiga tahun masih jadi karyawan terus, berarti orang itu gagal. Doktrin ini sangat menarik, hampir seluruh bekas karyawannya sekarang sudah menjadi pengusaha. Sekarang pekerjaan Ilik Sasongko lebih mirip seterika, karena kesana kemari menghangatkan suasana, berbagi ilmu dengan siapa saja yang ia temui. Semua usahanya sudah jalan sendiri, karena orang dilingkungannya adalah pemimpin-pemimpin hasil didikannya. 

Secara materi untuk ukuran masyarakat Indonesia  dia saya anggap lebih dari cukup, dan secara "waktu", dia punya keasyikan sendiri dengan kegiatan sehari-harinya sekarang, yaitu tadi mondar-mandir mirip seterika memberi semangat siapa saja. Waktu buat  keluarganyapun selalu dia luangkan. Dulu memang Ilik Sasongko adalah sosok yang mengalami banyak kegagalan, tetapi karena dia tidak pernah takut gagal, dan tidak menghitungnya, keberhasilan datang menghampirinya. Jiwa wirausaha ada dalam dirinya. Melalui Forum Wedangan, sebuah forum untuk wirausaha muda, dia berhasil memotivasi ribuan orang di Indonesia, cobalah tengok salah satu website miliknya, www.rumahusaha.com . Atau rumahsasongko.com (update 2017)

Sekali lagi, Jangan Takut Gagal! karena ilmu orang yang pernah gagal akan lebih banyak. Semoga tulisan ini bermanfaat, [ Jakarta, 9 Desember 2011 ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun