Mohon tunggu...
Pitut Saputra
Pitut Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Adventure || Pelukis || Penulis || Seniman

Hi' Im Freelance Adventure From Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Edukatif Klaten

20 Desember 2024   18:48 Diperbarui: 20 Desember 2024   19:16 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Salah satu ruang di bagian indoor Museum Daerah Klaten )


KLATEN-kompasiana
Jelang libur natal dan pergantian tahun baru 2024 - 2025 banyak sekali agenda-agenda yang terpampang di setiap lini medsos maupun papan pengumuman dari beragam unsur dalam denyut nadi kehidupan baik di Kota pun juga di Daerah Desa Desa kecil, dari pengalihan arus lalu lintas hingga kesibukan persiapan acara dan kegiatan mendatang jelang moment pergantian tahun.

Diantara sekian banyak agenda dan rencana dalam persiapan liburan, ada satu hal yang menarik perhatian hingga akhirnya pada Rabu ( 19/12/2024 ) kemarin, saya menyempatkan diri buat mengunjungi lokasi tersebut, ya Museum Daerah Klaten, disela waktu menunggu janji temu dengan seorang rekan, saya yang penasaran dari beberapa hari yang lalu mencoba menengok Museum yang berada di areal Monumen Juang 45 Klaten ini.

Beberapa bulan lalu memang sempat di resmikan oleh Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani pada ( 29/10/2024 ) sekitar dua bulan lalu, namun baru kali ini saya benar benar melihat hingga sampai kedalam museum, serta area outdoor lokasi tempat display beberapa Arca dan Lingga Yoni peninggalan sejarah yang sempat ditemukan di beberapa daerah sekitaran Kabupaten Klaten.

Dengan dipandu oleh Mas Airel salah seorang Museum Guide ( 19/12/2024 ) saat ditanyakan Mas Airel mengatakan " Gratis ini mas, Monggo masuk saja sembari melihat lihat, kebetulan pas kosong nich tamu dan pengunjung, karena biasanya museum ini selalu dipadati oleh para pelajar maupun umum yang ingin mengetahui sejarah Kabupaten Klaten, beserta info info budaya, adat dan tradisi serta beragam kearifan lokal, lengkap dengan sejarahnya yang kita temukan di beberapa titik lokasi sekitar Klaten, mari silahkan saya pandu mas, " Ajaknya

"Jadi di Museum Daerah ini ada lengkap terkait benda benda peninggalan sejarah yang berhasil kita temukan dan rawat, juga ada beberapa Arca, emas Wonoboyo, juga beberapa topeng serta wayang, barang barang tersebut memang ada yang merupakan koleksi pribadi awalnya namun kini telah di limpahkan dan Percayakan pada museum daerah guna merawat dan menjaganya, museum ini penting mas, di samping sebagai wisata edukasi juga ada info dan beragam keunikan serta barang barang peninggalan khas budaya serta pariwasata Klaten yang tersaji, bilamana mengaku pernah mengunjungi Klaten, maka minimal kita bisa menjelaskan apa wisata maupun keunikan budaya yang ada di Klaten ini, sehingga layak di kunjungi, dan di jadikan salah satu destinasi wisata, karenanya banyak dari beberapa pelajar sebuah instansi sekolah yang seringkali menyempatkan guna melihat lihat museum ini." jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan " Menjelang Natal dan Tahun Baru, tentunya akan ada beberapa hari libur bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, kesempatan tersebut bisa menjadi ajang berkumpul dan silaturahmi yang baik bagi keluarga maupun kerabat, disamping berdoa bersama bagi umat yang merayakan hari Natal, biasanya para perantau atau pemudik juga banyak yang pulang kampung karena libur, atau sekalian ambil cuti, guna bisa merayakan pergantian tahun baru di kampung halaman, karenanya Museum Daerah Klaten ini layak jadi salah satu destinasi wisata edukatif bagi para pelancong yang hendak mengunjungi Kabupaten Klaten, sebab beragam informasi dan benda benda peninggalan sejarah dari jaman Hindu - Budha, maupun Warisan Budaya Takbenda ( WBTb ) seperti upacara upacara adat budaya Apeman Yaqowiyu, tradisi budaya di wisata mata air kemudian juga arca arca dan alat tenun khas kabupaten Klaten, yang merupakan sejarah dan warisan budaya, tak terlupakan, segalanya komplit tertata dengan apik di Museum Daerah Klaten ini mas, " paparnya.

Mas Airel disela sela memandu wisata edukatif ini juga sempat menjelaskan " Barang barang yang ada, dari arca dan beragam peninggalan sejarah lainnya di lokasi ini terbagi dalam dua ruangan, jadi ada indoor dan ada outdoor mas, awalnya kita mau pakai 2 ruang indoor yang ada, sama gedung yang disamping itu, namun satu sisi dari pihak kita juga harus memberi kesempatan pada masyarakat guna menggunakan gedung sebelah sebagai salah satu ruang pamer publik, atau misal ada pemeran pameran seni, maka yah untuk saat ini memang kita baru ada 1 ruang indoor dan 1 ruang outdoor, guna tempat display arca arca yang besar seperti mas liat tadi, semoga nanti perlahan ada perkembangan dan pengembangan lebih lanjut, sehingga barang barang yang ada di lokasi outdoor tersebut, bisa diamankan ke lokasi indoor, mas, karena terkait keamanan kan juga perlu dipikirkan, itu barang barang langka temuan sejarah dan tak ternilai mas kalau sampai hilang di curi atau kena cuaca hujan dan panas menerus, kemudian rusak, kan kita bisa kehilangan jejak sejarah serta peradaban masa lalu, kasihan anak cucu tak bisa melihat warisan barang-barang peninggalan seperti era Hindu Budha tersebut, sebab kan kalau lokasinya terbuka kayak gini, agak mengkhawatirkan mas, terlebih joglo tersebut kerapkali di buka untuk umum, guna masyarakat yang hendak beristirahat atau memanfaatkan untuk lokasi kegiatan, ya kita hanya bisa berharap kedepan ada  perhatian lebih dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten, guna sama sama ikut menjaga dan melestarikan barang barang peninggalan sejarah ini mas, " terangnya menjelaskan.

Menjelang Adzan Ashar saya pun berpamitan karena Museum Daerah juga akan segera tutup setelah buka dari pagi, sebelum berpisah Mas Airel sempat berkata " Dengan adanya museum ini, semestinya masyarakat baik muda dan mudi maupun para pelajar, semoga bisa ikut menimba ilmu terkait keragaman budaya adat, tradisi juga peninggalan peninggalan sejarah yang ditemukan, dimana Klaten merupakan salah salah satu pusat ditemukannya banyak sisa peninggalan peradaban Hindu Budha di masa lalu, juga beberapa peninggalan Kerajaan Mataram, sebab dari keberadaan Museum ini, ada banyak bukti sejarah yang mendukung serta bisa menjadi referensi bila mau menelusuri jejak peradaban berikut perkembangan sejarah Daerah Kabupaten Klaten,
kalau mengaku orang Klaten ya semestinya kita harus tahu, misal
di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, diyakini pernah berdiri candi dari era Mataram Kuno, di Dukuh Kropakan, Klaten, pernah ditemukan stempel yang diduga stempel kerajaan, stempel ini digunakan untuk cap pada keropak, kemudian di Dukuh Kropakan, juga ditemukan guci keramik dan periuk kuno yang digunakan untuk menanak nasi, lalu Tugu Manten di Klaten disebut sebagai penanda Wilayah era Mataram Kuno, serta banyak hal lagi yang lainnya, saya pribadi selaku penjaga museum hanya berharap masyarakat khususnya muda mudi generasi penerus bisa memanfaatkan kesempatan guna mempelajari sejarah lebih dekat mas, jangan lupa kalau ada adik adiknya atau teman kerabat ajak kesini ya mas, " pungkasnya, menutup perbincangan kami.

Dalam hati saya berkata ternyata Kabupaten Klaten sudah memiliki wisata edukasi yang sangat bermanfaat, dengan adanya museum daerah ini tentu sangat membantu bila kita mau mengenal lebih dekat terkait kultur sosial budaya pun juga sejarah berikut peninggalan dan kearifan lokal yang ada di sekitar, meski terbilang tak begitu luas, namun keberadaan museum ini sangatlah bermanfaat khususnya bagi mereka para wisatawan maupun pengunjung Daerah sekitar Kabupaten Klaten, serta masyarakat ada umumnya, sebab Sejarah adalah bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan budaya, adat dan tradisi sebuah masyarakat di sebuah Daerah, sebagai sebuah destinasi wisata edukasi, Museum Daerah Klaten layak masuk dalam daftar referensi guna di kunjungi, untuk mengenal Kabupaten lebih dekat.

( Pitut Saputra )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun