Mohon tunggu...
Yupiter Telaumbanua
Yupiter Telaumbanua Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa/Pekerja Paruh Waktu

Hiking, Playing badminton, and Listening to music

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Rame-Rame Nyaleg DPR RI di Tanah Leluhur: Realistis?

2 Maret 2024   15:53 Diperbarui: 2 Maret 2024   22:13 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Pribadi, Maret 2023  (Diskusi dengan Bapak Idealisman Dachi - Mantan Anggota DPR RI periode 2004-2009/Bupati Nias Selatan periode 2010-2015). 

Tahapan pemilihan umum 2024 belum selesai. Kendati demikian, setelah perhitungan suara di TPS sudah banyak beredar hasil perhitungan suara sementara "quick count" yang disiarkan oleh lembaga survei maupun melalui sistem informasi rekapitulasi (SIREKAP) KPU RI. Pemilihan Umum (PEMILU) tahun ini dilaksanakan secara serentak antara lain; Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten/Kota, dan Pemilihan anggota DPD RI. Pemilihan serentak lumayan bisa menghemat banyak anggaran ketimbang dilakukan secara terpisah. 

Dalam tulisan ini menyoroti terkait rame-rame menjadi calon anggota legislatif di tanah leluhur. Khususnya di kepulauan Nias, tidak tanggung-tanggung sebanyak 12 orang dari berbagai partai terdaftar sebagai calon tetap pada daerah pemilihan (DAPIL) II Sumatera Utara, antara lain; Melianus Telaumbanua (urut 3 NasDem), Dermawati Harefa, SH (urut 3 Gerindra), Turunan Gulo, S.P., M.S.P (urut 5 PDIP), Beesokhi Ndruru, A.Md (urut 8 PDIP), Idealisman Dachi (urut 5 Golkar), Anugerah Loi, S.E (urut 4 Partai Buruh), Taroni Bu’ulolo (urut 6 Partai Garuda), Ilham Mendrofa (urut 1 Demokrat), Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M (urut 10 Demokrat), Leader D.S Daeli (urut 4 Perindo), Sozanolo Ndruru (urut 5 Perindo), dan Selamat Nduru, SH (urut 7 Perindo). Pada data calon sementara tercatat nama Drs. Christian Zebua, M.M. (urut 3 Nasdem) namun sepertinya memilih mengundurkan diri. 

Dengan jumlah calon yang begitu banyak, sejak awal saya pesimis. Hal ini bukan meragukan kualitas mereka namun justru peluang menang semakin tipis. Belum lagi jika hanya mengandalkan basis pemilih di tanah leluhur. 

Mungkinkah ada yang mampu mendapatkan kursi empuk di Senayan? Semoga saja! Sebenarnya ada yang berpeluang unggul dalam perolehan suara di partai namun kembali lagi tetap masih belum bisa menjanjikan karena persaingan yang sangat ketat.

Saya tidak habis pikir, ini justru menjadi dagelan panggung politik karena yang terjadi ialah saling menjegal antar mereka sendiri sehingga membuka pintu kemenangan bagi yang lain. Kalau dua sampai tiga orang masih realistis, ini dua belas orang. Hal yang menggelitik, ada saja calon yang tiba-tiba nongol saat menjelang pemilu "liburan atau pulkam kali ya". Imbasnya kepda pembangunan daerah yang sejak lama mangkrak. Kita jadi penonton lagi periode ini.

Mirisnya lagi jika ada yang maju Pileg hanya sebagai ajang coba-coba, mencuri panggung untuk memenuhi ambisi maju pada Pilkada 2024. Sialnya lagi ada saja yang menjajal partai yang sebenarnya peluang lolos ambang batas masih sulit "buang-buang suara".

Kondisi seperti ini tentu membuat pemilih skeptis bahkan sulit menentukan pilihannya. Maka tidak bisa disalahkan jika mereka memilih alternatif lain ketimbang suaranya hangus.

Dengan jumlah data pemilih tetap (DPT) sebanyak 566.228 orang sebenarnya bisa mengantongi satu atau dua kursi pada Pileg tahun ini. Perincian; kota Gunungsitoli 92.944 orang, kabupaten Nias 95.875 orang, kabupaten Nias Selatan 211.019 orang, kabupaten Nias Barat 61.666 orang, dan kabupaten Nias Utara 104.724 Orang. Dengan jumlah DPT tersebut melebihi total perolehan suara PDI Perjuangan yang mendapatkan dua kursi pada dapil SUMUT II ketika pemilu 2019.

Sering-sering ngopi bersama agar isi kepala lebih realistis dan berpikir lebih waras lagi pada pemilu yang akan datang. Tentu ini membutuhkan jiwa yang besar agar bisa legowo memberikan kesempatan kepada satu atau dua orang. Tidak lagi rame-rame seperti mengantri Bansos dari Pak Jokowi. Pemilu tahun ini menjadi pengalaman baik jika hendak memperjuangkan pembangunan kepulauan Nias melalui perwakilan di DPR RI. 

Solusinya hanya satu ialah menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan serta musyawarah adalah jalan ninja kita menuju Senayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun