Mohon tunggu...
Yupiter Telaumbanua
Yupiter Telaumbanua Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa/Pekerja Paruh Waktu

Hiking, Playing badminton, and Listening to music

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memastikan Jawa Tengah sebagai "Kampung Bhinneka Tunggal Ika"

1 Oktober 2019   15:13 Diperbarui: 19 Oktober 2022   11:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah | dokpri

Nada tegas, Jawa tengah? Serentak menjawab Kampung Bihneka! 

Bhinneka Tunggal Ika adalah  samboyan bangsa Indonesia. "berbeda-beda tapi tetap satu jua" itulah artinya.  Semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Secara etimologi  semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno; Bihneka yang artinya beragam, Tunggal artinya satu, dan Ika artinya itu.  Secara harfiah, jika diartikan menjadi beraneka satu itu. Maknanya ialah beraneka ragam tetapi masih satu jua. Itulah Indonesia.

Minggu, 15 September 2019 | Halaman kantor Gubernur Jawa tengah

Hari ini saya dan  Penina Melia Be Sitepu diberikan tanggungjawab untuk membacakan "Catur satya" deklarasi  secara resmi Jawa tengah sebagai Kampung Bihneka Tunggal Ika yang berisikan 4 poin di antaranya:

  1. Bertekad memperkokoh Jawa Tengah sebagai rumah bhinneka tunggal ika dan benteng Pancasila;
  2. Menolak segala bentuk diskriminasi, intoleransi, radikalisme, terorisme, hoaks, dan sikap ujaran kebencian;
  3. Bertekad mempererat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa, tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan;
  4. Bertekad menempuh jalan kebudayaan untuk memperkuat Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah | dokpri
Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah | dokpri
Empat Poin Catur Satya Jawa tengah sebagai Kampung Bihneka Tunggal Ika.  Merupakan hasil dari Dialog Kebangsaan serta diskusi pendalaman yang di buka secara resmi Oleh Ganjar Pranowo, SH., M.I.P (Gubernur Jawa Tengah)  dan dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jawa tengah, Kepala Badan Kesbangpol, Ketua Umum Forum Perantara dan seluruh undangan dari perwakilan etnis yang ada di Jawa tengah. 

Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi, memberkahi, dan memudahkan usaha luhur kita. Itulah kalimat penutup dari 4 poin Catur Satya. Deklarasi Kampung Bihneka Tunggal Ika Jawa Tengah (15/09/2019) yang di bacakan oleh Yupiter Telaumbanua & Penina Melia Be Sitepu.

Yupiter telaumbanua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun