Nada tegas, Jawa tengah? Serentak menjawab Kampung Bihneka!Â
Bhinneka Tunggal Ika adalah  samboyan bangsa Indonesia. "berbeda-beda tapi tetap satu jua" itulah artinya.  Semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Secara etimologi  semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno; Bihneka yang artinya beragam, Tunggal artinya satu, dan Ika artinya itu.  Secara harfiah, jika diartikan menjadi beraneka satu itu. Maknanya ialah beraneka ragam tetapi masih satu jua. Itulah Indonesia.
Minggu, 15 September 2019 | Halaman kantor Gubernur Jawa tengah
Hari ini saya dan  Penina Melia Be Sitepu diberikan tanggungjawab untuk membacakan "Catur satya" deklarasi  secara resmi Jawa tengah sebagai Kampung Bihneka Tunggal Ika yang berisikan 4 poin di antaranya:
- Bertekad memperkokoh Jawa Tengah sebagai rumah bhinneka tunggal ika dan benteng Pancasila;
- Menolak segala bentuk diskriminasi, intoleransi, radikalisme, terorisme, hoaks, dan sikap ujaran kebencian;
- Bertekad mempererat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa, tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan;
- Bertekad menempuh jalan kebudayaan untuk memperkuat Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semoga Tuhan yang Maha Esa meridhoi, memberkahi, dan memudahkan usaha luhur kita. Itulah kalimat penutup dari 4 poin Catur Satya. Deklarasi Kampung Bihneka Tunggal Ika Jawa Tengah (15/09/2019) yang di bacakan oleh Yupiter Telaumbanua & Penina Melia Be Sitepu.
Yupiter telaumbanua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H