Mohon tunggu...
Pieter Silitonga
Pieter Silitonga Mohon Tunggu... wiraswasta -

Alumnus Kimia USU, blogger dan pecinta internet.\r\nBlog:\r\nhttp://piterbizz.blogspot.com\r\nhttp://pitercentre.blogspot.com\r\nE-mail: piter_centre@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jurus Jitu Mengatasi Kendala Bagi Penulis Pemula

27 Juni 2011   18:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_119285" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi: Admin/Shutterstock"][/caption] Mungkin pembaca setuju bahwa menulis itu adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampang, karena kadang-kadang tidak kurang 10 menit seseorang bisa menyelesaikan tulisan sampai tuntas. Susah,  ketika banyak kendala yang ditemui saat menuangkan ide yang telah tersimpan di benak. Bagi penulis pemula, sering niat menulis tiba-tiba terhenti walau sudah menyiapkan diri dengan baik  dan mempersiapkan segala perangkat menulis. Hal ini disebabkan kendala-kendala yang dijumpai saat mempersiapkan tulisan tersebut. Beberapa kendala yang umumnya dihadapi para penulis pemula adalah:

  • Keragu-raguan menuangkan ide menjadi tulisan.
  • Tidak tahu harus darimana dan bagaimana memulai tulisan dan terlalu berpikir keras hanya memilih  kata-kata yang cocok sebagai pembuka tulisan.
  • Ketidakmampuan mengembangkan ide.
  • Tidak percaya diri dan merasa takut tidak dimuat oleh media apapun juga.
  • Gampang menyerah dan meninggalkan begitu saja ide yang sudah siap dikembangkan.

Jika kendala di atas tidak bisa dipecahkan, sudah pasti keinginan untuk menjadi seorang penulis yang mahir dan terkenal akan pupus.  Agar hal ini tidak terjadi, maka seorang penulis pemula harus siap melakukan jurus-jurus jitu agar mampu keluar dari jebakan berbagai kendala tersebut. Jurus jitu tersebut adalah:

  • Paksakan diri untuk disiplin. Disiplin adalah kunci sukses mencapai hasil. Hal ini juga berlaku untuk para penulis. Seorang penulis harus mampu mengatur waktu kapan harus mulai menulis, berapa lama target menyelesaikan tulisan dan berapa banyak waktu yang digunakan setiap harinya untuk menulis. Awalnya memang tampak sulit. Tetapi dengan memaksakan diri untuk disiplin, maka kendala-kendala di atas akan terpecahkan.
  • Yakinkan diri, tuliskan apa saja dan jangan pernah takut salah/ jelek.  Ketika sudah siap untuk menulis, segera buat judul tulisan dan mulailah mengetik. Ciptakan  judul apa saja dan ketik apa saja yang keluar dari benak. Tentunya tetap mengarah ke tema tulisan. Jangan pernah merasa takut salah atau tulisan jelek. Tuangkan apa yang tersimpan di benak. Setelah tulisan selesai, mulailah membaca ulang dan mengedit perlahan-lahan dari judul hingga isi tulisan. Ubah kata-kata yang kurang sesuai dengan kata-kata yang lebih ideal yang tentunya tidak menghilangkan maknanya.
  • Mulailah dengan kalimat pertama yang disukai. Dalam menulis tidak ada istilah bahwa kalimat pembuka itu harus baku. Maksudnya, dalam kalimat pertama kita tidak perlu susah-susah menggunakan kalimat-kalimat yang resmi/ formal/ wajar dan seterusnya. Mulailah dengan kalimat yang Anda sukai seperti kalimat lucu, menarik, dialog atau apa saja yang mampu mendorong Anda untuk tetap tertarik menulis sampai tuntas. Hal ini akan membawa Anda keluar dari keragu-raguan saat mulai menulis dan yang terpenting adalah Anda telah berhasil membangun kerangka-kerangka ‘bangunan’ untuk selanjutnya siap diselesaikan.
  • Ada kemauan, ada jalan. Ya, dalam menulis juga berlaku istilah If there is a will, there is a way. Jika sudah berniat menulis, yakinkan diri bahwa pasti ada saja jalan sehingga mampu menuangkan segala ide, daya khayal, pengalaman dan lainnya ke dalam tulisan. Harus diingat jangan pernah berpikir dan bertanya-tanya “Apakah tulisanku ini bagus atau tidak”? Kesampingkan masalah yang satu ini. Jika pembaca mendapat secercah penerangan/ pengetahuan/ hiburan dari tulisan Anda, maka hal itu adalah bagus. Yang penting, tujuan Anda untuk menulis bisa terwujud.
  • Jangan pernah meninggalkan tulisan yang belum selesai. Menuangkan pikiran atau ’isi kepala’  ke dalam kertas, ibarat menuangkan air ke dalam aquarium. Jangan berhenti menuangkannya walau ada tetesan air yang keluar. Maksudnya, jangan menuangkan ide setengah-setengah saat menulis walau ada kendala. Harus sampai tuntas. Jika tidak, rasa malas, ngantuk, ditambah rasa capek akan segera menyerang. Anggap bahwa alur atau plot cerita adalah ibarat air yang mengalir di sebuah anak sungai.  Air yang mengalir itu pasti bertemu dengan batu, bertemu dengan kayu, bertemu dengan tanaman yang terapung, bertemu dengan anak ikan, airnya kadang berputar, dan lain-lain. Artinya, semua yang ada dalam benak, harus dituangkan ke dalam tulisan secara urut, runut dan spontan tanpa keraguan sedikit pun.
  • Miliki blog saat ini juga. Ketika Anda telah berani dan siap menuangkan segalanya dalam tulisan, hal pertama yang sangat baik dilakukan adalah segera buat blog dan  tulislah dalam blog Anda. Kenapa? Karena di blog, Anda akan bebas mengutak-atiknya setiap saat hingga tulisan itu semakin hari semakin bagus. Setelah itu mulailah memamerkannya ke  sesama blogger sembari blog walking.

Dengan demikian segala kendala akan terpecahkan  dan ide cemerlang yang terbenam dalam benak  akan tertuang dan melahirkan sebuah tulisan. Kita tahu bahwa all beginning is difficult. Tetapi dengan tekad, semangat, disiplin, keyakinan dan langkah pasti,  maka keinginan untuk menjadi penulis yang baik, mahir dan terkenal akan menjadi nyata. Semoga:) pieter silitonga Pemenang Utama Liveborderless 2009 http://piterbizz.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun