Mohon tunggu...
Pitriyani Afipah
Pitriyani Afipah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pitriyani Afipah adalah seorang guru yang mengajar di SMPN 17 Kota Cirebon sejak tahun 2005 hingga sekarang. Lahir di Tasikmalaya pada tanggal 09 Mei 1982. Hoby sejak kecil adalah seni melukis kaligrafi islam. Pendidika terakhir yaitu Pendidikan Bahasa Inggris pada Pascasarjana Universitas PGRI Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 2.1 Pendidikan Guru Penggerak

30 Desember 2023   05:50 Diperbarui: 30 Desember 2023   06:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pitriyani Afipah: mempresentasikan hasil analisis pembelajaran bediferensiasi. 

Assalamu alaikum wr.wb.

Salam dan Bahagia Bapak/Ibu Guru Penggerak

Allah SWT menciptakan manusia dengan kekuatan yang berbeda- beda. Manusia diciptakan dengan berbagai macam potensi yang dimiliki perlu untuk dikembangkan dan digali menjadi sesuatu keunikan yang tidak bisa di seragamkan. Dengan bekal akal dan pikiran sejak lahir, manusia terbebas dari kesamaan dengan hewan-hewan yang lain. Akal dan pikiran itu akan tumbuh dan berkembang pada situasi dan kondisi atau lingkungan yang cocok yang disediakan oleh para pelaku pendidikan.

Pada Modul 2.1 ini diharapkan dapat merefleksikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid yang unik. Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.

Berdasarkan keunikan dari masing-masing peserta didik sudah menjadi barang tentu mereka memiliki gaya belajar yang berbeda-beda pula.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan inovasi baru dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan murid dalam belajar. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas? Apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa minat mereka dan lain sebagainya. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah: 1). Kesiapana belajar, 2). Minat, 3). Profil belajar murid. Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Cara-cara tersebut bisa dikategorikan kedalam pembelajar auditory, pembelajar visual, pembelajar kinestetik dan multi intelegent. Dengan gaya belajar tersebut, peserta didik akan lebih mudah menyerap informasi yang dipelajari bersama di kelas.

Tujuan pembelajaran modul 2.1 adalah:

  • dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas mereka.
  • dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi.
  • dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.
  • melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut;
  • mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
  • mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
  • bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;
  • membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru- guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;
  • berbicara dengan guru murid sebelumnya;
  • membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;
  • menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang sesuai;
  • melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;
  • mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mereka;
  • dll.

Daftar di atas hanya beberapa contoh saja. Masih banyak cara lain yang dapat guru lakukan untuk mendapatkan informasi atau mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid mereka.Mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar murid, tidak selalu harus melibatkan sebuah kegiatan yang rumit. fiuru yang memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya biasanya akan lebih mudah mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya. Membuat catatan tentang profil murid juga akan sangat membantu guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan murid-muridnya.

Kegiatan Ruang Kolaborasi dilaksanakan bersama fasilitator dan pengajar praktik. Kami berkolaborasi mulai dari room besar kemudian masuk rook kecil lalu kembali lagi begabung di room besar untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kecil tadi. Kegiatan ini sangat menarik dan menantang bagi saya. kami semua dituntut aktif untuk benyampaikan ide-ide berkaitan dengan analisis pembelajaran berdiferensiasi yang terjadi di kelas nya pak Dudidam yang dijadikan kelas analisis kelompok kami.Berikut adalah dokumentasi kegiatan ruang kolaborasi.

Terimakasih, semoga contoh jurnal dwimingguan ini dapat memberikan inspirasi bagi yang membutuhkan. Salam dan Bahagia. Wassalamu alaikum wr. wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun