Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup di Desa Tidak Semembosankan Katanya

23 September 2023   11:32 Diperbarui: 23 September 2023   11:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Ariful Haque: https://www.pexels.com/id 

Tidak seperti kota yang menawarkan beragam kemewahan dan kegemerlapan maka tak heran jika banyak yang menganggap tinggal di desa itu membosankan. Biarpun begitu ada banyak hal menarik dan membuat nyaman untuk tinggal di desa sehingga segala bentuk rasa bosan akan terhempas jauh.

Segala Sesuatu Tersedia di Belakang Rumah

Maksudnya bagaimana?

Bagi masyarakat di desa pekarangan belakang rumah merupakan surganya segala macam kebutuhan sehari-hari sebab di sana banyak tumbuh aneka macam tanaman mulai dari bawang-bawangan, kemangi, kelapa, kunyit, jahe, cabai, dll.  Bahkan tak hanya beragam tanaman yang tersedia, sebagian masyarakat memanfaatkan pekarangan mereka untuk peternakan seperti ayam, bebek, domba, dll. Tak cukup sampai di sana, kadang tersedia juga perikanan sehingga jika kita membutuhkan sumber protein tidak perlu jauh-jauh cukup pergi ke belakang rumah saja. Maka tidak heran jika istilah "segala sesuatu tersedia di belakang rumah."

Dengan memanfaatkan pekarangan untuk bertanam ataupun berternak, selain bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari juga bisa dijadikan sumber ekonomi yang cukup menjanjikan.

Hubungan yang Harmonis dengan Tetangga

Sudah bukan rahasia umum jika masyarakat di desa pasti mengenal para tetangganya bahkan dengan yang tidak bertetangga sekalipun biasanya mereka akan saling mengenal dan akrab seperti keluarga sendiri.

Jika ada tetangga yang sakit mereka akan berbondong-bondong menjenguk, jika ada tetangga yang punya hajat (pernikahan, syukuran, dll) mereka akan saling membantu, jika ada tetangga yang mempunyai makanan/hasil panen merela akan saling berbagi, bahkan terkadang tak sungkan untuk saling meminjamkan barang ataupun uang.

Setiap bertemu akan selalu ada kata basa-basi seperti "mau kemana? sedang apa? dll" dengan begitu kita akan merasa diperhatikan dan bisa melihat bagaimana kondisi tetangga yang bersangkutan. Biasanya untuk kaum ibu-ibu selalu "papahare" (makan bersama-sama) sambil membicarakan bagaimana pertanian/perkebunannya, resep masakan, harga-harga yang naik, masalah hidup dsb.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun