Desir asa terbang bersama kabut di persimpangan
Ku tengok kanan dan kiri semua riuh bertumbuh dalam bangku sekolah
Mereka bersama sepatu yang tak pernah rimpuh
Pun buku yang selalu utuh
Tak diragukan lagi jika harinya selalu hangat
Sementara aku
Hanya bisa mengintip dari bilik kerinduan
Menyuapi tiga adikku yang mulai berceloteh
Sesekali ku bertanya
Masih adakah kirana untukku?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!