Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monolog: Sisyphus

23 Maret 2023   08:31 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:41 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari masih di atas kepala. Beruntungnya, di tempat saya ini tidak dipenuhi tumbuhan berduri. Namun, mulai terisi oleh air. Lambat laun air ini ikut mendidih. Ingin hati pergi dari sini menuju pohon rindang tersebut. Tetapi, saya tanpa alas kaki, sehingga tidak punya keberanian untuk menyeberangi mereka. 

"Apa yang harus saya lakukan? Di satu sisi saya tidak ingin melukai kaki saya. Di sisi lain, saya juga tidak ingin tenggelam dalam air panas ini!good" Akhirnya saya memutuskan untuk menyebrangi tumbuhan duri dan menuju pohon tersebut.

Seperti yang dibayangkan. Langkah pertama adalah yang paling sulit dan menyakitkan. Tetapi jika saya tidak meneruskannya, air itu akan melahap raga ini. Dengan penuh perjuangan, saya tiba di setengah perjalanan. Kaki ini membisu. Warnanya memucat, sehingga tidak kuat lagi untuk berjalan. Tiba-tiba seekor burung datang dan berbicara "Jika kamu tidak kuat untuk melanjutkan perjalanannya. Cobalah kembali ke tempat asalmu tadi. Air yang ada di sana akan menyembuhkan kakimu."

Tanpa berpikir panjang, saya menuruti perintah burung tersebut. Benar saja, saat menyentuh air ini kaki saya langsung kembali seperti semula. Seakan memberi petunjuk, air tersebut kembali meriak-riak menyuruh pergi. Saya melakukan hal yang sama sebanyak sembilan kali (terhenti di tengah perjalanan dan kembali ke tempat air tadi).

Ketika akan menginjak usaha yang ke sepuluh kalinya. Saya mencoba berpikir, karena terlalu bosan menjalankan sesuatu yang tidak ada hasilnya. Akhirnya, saya membenamkan diri seluruhnya ke dalam air, hingga basah kuyup, dan mempercepat langkah kaki dari yang sebelumnya. Ternyata cara ini berhasil, dan sekarang saya sudah tiba di bawah pohon yang rindang tadi.

Burung yang sama menghampiri saya. Lalu bertanya "Apakah kamu tahu siapa sebenarnya dirimu?"

Saya merenungi pertanyaannya sambil menjawab beberapa kemungkinan.

"Meliodas?"

"Diane?"

"Ban?"

"Gowther?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun