Berdiri menghadap jembatan tak nampak
Berbalut kain putih tanpa corak
Tak ku bawa satu pun perak
Apalagi sepatu mahal yang berak-rak
Mulut ini bisa bicara, namun seketika bungkam
Untaian tanya tak henti menyudutkan raga ini
Hingga timbul riak sayup di mata
Gemetar sekujur tubuh
Andai dulu lebih banyak mengulurkan tangan dibandingkan menumpuk kuasaan
Andai dulu tak banyak berpaling dari mereka yang rapuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!