Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Delegasi Tunggal Ika

6 Maret 2023   17:14 Diperbarui: 8 Maret 2023   20:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexel.com

Terhitung sejak kemarin kodisi rumahku semakin tidak kondusif
Bermula dari kedatangan segerombol rayap pemangku mesiu
Mereka terus menggerogoti dinding ini
Tak tercukupkan hanya itu
Kini desisnyapun semakin mengusik hati
Hingga terbitkan kegelisahan para penghuninya

Senandung pilu sang Ibu pertiwi
Terngiang jelas di setiap malamku
Ingin hati menenangkannya
Namun apa daya kuasa tak beri kesempatan untuk itu
Asaku mulai membara menyaksikan panorama ini
Bahkan tak jarang pula ragaku berontak
Dan terus memanggil untuk pergi

Pagi ini aku mulai menyusuri jejak peninggalan ox
Di tengah perbatasan, cendana itu menghadang gerakku
Semula aku tak ingin peduli dan hendak terus berlari
Namun bersegera dia melambaikan tangannya
Hingga hadirkan alunan syahdu yang membelenggu langkahku kini

Sejenak aku terpaku, teringat akan sesosok dari masa lampau
Ketika itu dia tersenyum dan berkata
"Apa yang dicari hingga tak kau hiraukan pedihku ini?"
"Apa yang kau kejar hingga rela menjauhi jati diri?"
"Tengoklah samping kanan dan kiri, bukankah telah melimpah kecukupan tersedia ? "

Dahulu dia patahkan baja dengan bambu hingga si biru itu kocar-kacir
Dikala dia menjadi delegasi ke seberang pulau
Mereka tunduk dan hormati bayangannya
Bahkan di setiap kali dia berlayar
Selalu saja ditemukan riuh sanjung di dermaga
Hendaklah pikirkan kembali
Hendaklah kajikan lagi
Sebelum engkau benar-benar luput dalam buaian para pelancong

Sumedang, 06/03/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun