Mohon tunggu...
PITRI AYUNINGSIH
PITRI AYUNINGSIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Hobi memotret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Minat Baca

4 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   22:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Taman Ismail Marzuki (22 Agustus 2023)

Krisis Minat Baca

Pendidikan merupakan hal terpenting untuk kemajuan suatu negara karena, dengan pendidikan yang baik akan menghasilkan penerus bangsa yang cerdas. Penerus bangsa yang cerdas dapat meningkatkan kemajuan suatu negara. Bagaimana suatu negara akan maju jika tingkat kualitas pendidikannya saja masih rendah?. Kualitas pendidikan dapat diukur dari minat baca siswa, jika siswa masih rendah minat bacanya bagaimana akan memiliki wawasan yang luas?

Keinginan atau minat siswa untuk membaca saat ini sangat rendah, jangankan membaca buku pelajaran, membaca novel, legenda atau cerita pendek pun tidak ada. Sedangkan minat baca merupakan salah satu pengukur kecerdasan seseorang. Dengan membaca akan memiliki wawasan yang luas.

Mewawancarai salah satu siswi SMA Negeri 1 Warunggunung membuktikan bahwa minat baca saat ini masih kurang terutama minat dalam membaca karya sastra. Beberapa pertanyaan saya lontarkan kepada siswi tersebut. Ia merupakan siswa yang aktif berorganisasi di sekolah dan aktif di dalam kelas. Namun saat saya lontarkan beberapa pertanyaan terkait minat baca terhadap sastra ternyata siswi tersebut ternyata tidak terlalu suka membaca, ia membaca karya sastra novel ketika judul atau covernya menarik. Ia tidak mengetahui dan tidak pernah membaca sastra tingkat dunia namun, Ia pernah membaca novel yang cukup terkenal yang berjudul Mariposa karya Luluk H.F. 

Siswi tersebut merasa novel tersebut cukup berpengaruh terhadap dirinya karena, melihat dari tokoh didalamnya yang gigih dan tidak mudah menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkan sehingga memberikan inspirasi dan semangat yang kebetulan pada saat itu ia sedang merasa malas. Ia tidak membaca karya sastra dunia ataupun nasional yang terkenal karena tidak terlalu tertarik untuk membaca. Ia tidak menjadwalkan diri untuk pergi ke perpustakaan, ia akan datang ke perpustakaan saat ada waktu luang dan ketika ingin saja.

Namun, siswi tersebut pernah membaca legenda Malin Kundang karena, covernya yang menarik. Ia tidak begitu tertarik terhadap sastra akan tetapi pernah membaca beberapa novel, cerpen, puisi dan legenda. Menurut ia dari beberapa novel yang pernah dibaca novel Aku, Dia dan Kau yang paling berkesan. 

Setelah membaca novel atau cerita pendek yang seru ia merasa tertarik untuk membaca novel lainnya tapi, jika ceritanya membosankan ia tidak merasa tertarik. Ia mengatakan setelah membaca sastra ada hal positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru di sekolahnya merupakan pembaca sastra dan mengoleksi beberapa novel dan kumpulan puisi akan tetapi gurunya tidak pernah membawa kedalam kelas dan tidak memperkenalkan sastra saat di kelas.

Berdasarkan wawancara ada dua faktor yang mempengaruhi minat baca siswa. cover buku yang menarik serta isi cerita yang menarik  menjadi faktor yang mempengaruhi minat baca. Guru memiliki peran penting dalam pendidikan akan tetapi, guru saat ini kurang memperkenalkan sastra dan kurang menerapkan literasi kepada siswa sehingga siswa minat bacanya kurang. Seharusnya Guru menjadi garda terdepan dalam meningkatkan minat baca siswa. Minat baca siswa yang kurang juga dipengaruhi oleh adanya gawai, siswa lebih suka melihat  Instagram, TikTok dan platform digital lainnya dibandingkan membaca buku.

Kurangnya minat baca siswa dapat diatasi dengan cara setiap sekolah menerapkan Gerakan Literasi Sekolah yaitu membaca buku selama 15 menit sebelum memulai pelajaran, dengan menerapkan hal tersebut siswa jadi terbiasa membaca dan pada akhirnya akan terus membaca. Sekolah dapat menyediakan buku yang menarik disekolah sehingga siswa tertarik untuk datang ke perpustakaan dan membaca buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun