Mohon tunggu...
Lilis Puspitosari
Lilis Puspitosari Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Menulis apa yang terjadi di sekitar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Uri Tidak Sabar Masuk Sekolah Dasar

4 Juli 2016   14:02 Diperbarui: 4 Juli 2016   14:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini, masih dalam dekapanku sebelum tidur , Uri berbisik “Ibu, aku sudah tidak sabar ingin segera masuk sekolah”  Kupandangi wajahnya yang tersenyum bahagia, sepertinya dia sudah membayangkan hal-hal yang membahagiakan di sekolah dasarnya nanti.  Rupanya matrikulasi (orientasi sekolah) tanggal 30 Juni kemarin memberikan pengalaman indah yang masih membekas sampai sekarang. 

“Sabar ya Le, tanggal 18 khan sudah tidak lama lagi.  Coba dihitung kurang berapa hari lagi masuk sekolahnya?” aku mencoba memberi tebakan.  Tangan mungilnya diangkat dan mulai ikut menghitung. 

“Ehm, kurang 14 hari lagi ya Bu” aku menganggguk.  Uri puas  lalu memejamkan matanya dalam senyum.

Sepertinya baru kemarin kami mengantarkan masuk TK, sekarang si bungsu Uri sudah masuk SD.  Sungguh waktu begitu cepat berlalu.

Uri memilih sekolah seperti  kakaknya, Aru, yaitu  di SD Negeri  Model  Tlogowaru Kota Malang.  Walaupun  Uri sering ikut mengantar jemput kakaknya sekolah, tetap saja dia merasa bahagia dan bangga bisa diterima di SD tersebut.  Dia tidak ingin ada yang terlewat dihari pertama sekolahnya dan mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.  Celengannya dibuka lalu minta dibelikan tas dan peralatan sekolah baru.  Uri berkali-kali bertanya apa jahitan seragam sekolahnya sudah jadi.  Gantian ibunya yang dikejar-kejar sekarang hehe.

Melihatnya begitu excited, apa yang bisa kami lakukan?  Yang jelas kami mendukungnya seperti kakaknya dulu, kami akan mengantarkannya dihari pertama masuk sekolah.   Mengantarkan anak di “hari pertama sekolah” bukan hanya mengantarkan anak sampai pintu gerbang  tetapi adalah seluruh rangkaian kegiatan seperti di bawah ini:

  • Bangun lebih pagi

Bangun lebih pagi membuat anak tidak tergesa-gesa dan panik dalam mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah.  Yang terpenting adalah anak bisa sarapan dengan rileks sehingga fisiknya siap untuk menghadapi hari yang bersejarah i

  • Mengantarkan dan mengenalkan anak dengan lingkungan sekolah

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak, karena itu diusahakan supaya dari awal anak mengenal sekolahnya dengan baik.  Dengan berangkat lebih pagi kita bisa menunjukkan tempat-tempat penting misalnya kamar mandi/WC, kantin dan ruang guru.  Apa yang anak harus lakukan ketika ingin pipis, ketika lapar, atau ketika ada masalah lainnya.  Hal ini sangat penting karena jangan sampai karena ketidaktahuannya anak-anak pipis di celana.

  • Mengantarkan sampai ke tempat duduknya

Mengantar anak lebih pagi membuat anak lebih leluasa untuk memilih tempat duduk.  Kami biasanya mengantarkan sampai tempat duduk yang dirasa nyaman buatnya, karena beberapa anak ada yang tidak nyaman ketika duduk terlalu di depan, atau tidak kelihatan ketika duduk terlalu dibelakang.   Walaupun biasanya posisi duduk anak di rotasi oleh gurunya, minimal di hari pertama anak sekolah, anak merasa nyaman.

  • Mengenalkan dengan teman sekelasnya

Yang paling menakutkan anak di sekolah barunya adalah teman baru yang belum dikenalnya, oleh karena itu kita bisa mengenalkan teman yang duduk terdekat.  Mengajak anak kita bersalaman dan menyebutkan namanya.   Setelah itu anak bisa kita tinggal keluar kelas.

  • Bertemu dengan guru kelasnya

Sebelum meninggalkan anak di kelas sebaiknya kita bertemu dengan guru kelasnya, memperkenalkan diri sebagai orangtua murid menitipkan anak kita dan yang terpenting meminta nomor telpon guru.  Hal ini supaya terbangun komunikasi yang positif dengan guru dan ketika ada masalah dengan anak kita bisa cepta dihubungi.

  • Berkenalan dengan orangtua murid lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun