Mohon tunggu...
pito saputra
pito saputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Pain is the way to bring peace

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik adalah Perang Tanpa Darah, Sedangkan Perang adalah Politik dengan Darah

30 Mei 2024   21:30 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:02 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik palestina dan israel buka saja konflik militer namun ada unsur politik dalam konflik tersebut, Konflik  politik yang masih berlangsung membuat Palestina  belum bisa mewujudkan mimpinya  menjadi negara merdeka dan berdaulat. Hal ini semakin diperburuk dengan  konflik internal  antara dua organisasi kuat,  Hamas dan Fatah, yang akhirnya membagi Palestina menjadi dua wilayah Tepi Barat (West Bank), dan wilayah Jalur Gaza  yang dikuasai oleh partai Fatah. Konflik terbaru antara Palestina dan Israel terjadi ketika Amerika Serikat, pendukung utama Israel, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan secara kontroversial menyatakan bahwa Yerusalem sebenarnya adalah bagian dari Palestina.Pengumuman  Donald Trump pada 6 Desember 2017  memicu kemarahan dan demonstrasi massal di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Lebih dari 13. 000 warga Palestina terluka dan 114 orang tewas dalam demonstrasi menuntut keadilan menyusul pengakuan sepihak Israel atas Yerusalem, sejak demonstrasi pertama pada tahun hingga Mei 2018.  Dalam konflik palestina dan israel secara tidak lansung ada campur tangan dari negara amerika serikat, alasan Amerika Serikat mendukung Israel adalah karena mereka melihat Israel sebagai alat yang berguna untuk menahan pengaruh Uni Soviet di Timur Tengah, di antara negara-negara Arab selama Perang Dingin berlangsung.

Konflik antara palestina dan israel telah banyak memakan korban sampai kapan konflik ini akan berakhir, Sejak 7 Oktober 2023 hingga Selasa (23 Januari 2024), serangan Israel ke Gaza Palestina berlangsung selama 108 hari. Menurut laporan Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), lebih dari 25.000 warga sipil Palestina terbunuh akibat perang antara Israel dan milisi Hamas. Pada hari ke 108 perang, pasukan Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 25.664 warga Palestina. PCBS mengatakan 25.295 orang tewas di Jalur Gaza dan 369  lainnya  di Tepi Barat. Jumlah korban anak-anak disebutkan 12.345 orang. Jumlah korba ini tentunya akan bertambah jika konflik ini tidak selesai dan isael diduga telah melakukan pelanggaran HAM yang sangat berat yaitu kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan karena telah membunuh rakyat sipil tidak bersenjata (anak-anak, wanita, dll). Menyerang objek yang dilindungi hukum internasional seperti sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, dll, serta mempergunakan bom curah. dengan kejadian ini PBB telah membentuk tim investigasi yang dipimpin oleh mantan hakim konstitusi Afrika Selatan Richard Goldstone.Tim ini terdiri dari pakar hukum dan hak asasi manusia, termasuk Hina Jailani, mantan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB. Tim ini menghasilkan Laporan Goldstone, laporan setebal 574 halaman yang  diserahkan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tanggal 29 September 2009.

penulis: PITO SAPUTRA, Budi Ardianto, S.H., M.H 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun