Mohon tunggu...
Pither Yurhans Lakapu
Pither Yurhans Lakapu Mohon Tunggu... Penulis - Pemitra (pejuang mielitis transversa)

Penulis buku "TEGAR!; Catatan Perjuangan Melawan Mielitis Transversa". Twitter: @pitherpung, blog: https://pitherpung.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengikis Orientasi Studi "Jawa-sentris" ala sarjana.co.id

28 Februari 2014   19:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan lagi akan tiba Tahun Ajaran baru. Kegalauan terbesar bagi siswa-siswi kelas XII SMA tentunya adalah menentukan jurusan kuliah selain persiapan menghadapi Ujian Nasional. Saatnya beralih dari pendidikan menengah ke pendidikan tinggi, level studi yang membutuhkan pertimbangan yang matang dari seorang calon mahasiswa. Diperlukan pertimbangan yang matang mengingat pemilihan jurusan studi melibatkan banyak aspek diantaranya minat, biaya, lokasi, peluang kerja, kemandirian dan lainnya yang akan mempengaruhi perjalanan studi ke depan. Bukan sebuah keputusan yang mudah tentunya karena disinilah masa depan dipertaruhkan.

Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat maka dibutuhkan informasi mendetail dan akurat. Keputusan yang salah hanya akan membawa penyesalan ketika menjalani perkuliahan nanti. Penyesalan dimaksud bisa berwujud ungkapan-ungkapan yang sering kita dengar misalnya,

"Saya sebenarnya tidak ingin memilih universitas/jurusan ini tapi dipengaruhi teman, saudara maupun orang lain."
"Saya kepingin kuliah di jurusan ini tapi pikirku biayanya mahal."
"Sebenarnya kuliah jurusan ini bisa di kota X tapi saya tidak tahu kalau jurusan ini ada juga di universitas yang ada di kota X itu."
Dan masih banyak lagi.

Penyesalan berangkat dari kenyataan bahwa banyak calon mahasiswa masih kekurangan sumber informasi yang bisa membantu memahami pilihannya ke mana ia harus melanjutkan studi. Terlebih bagi calon mahasiswa yang berada di daerah, informasi yang didapat mungkin hanya berasal dari sumber yang terbatas misalnya kenalan, saudara ataupun iklan media massa lokal.

Internet sebagai sumber informasi pendidikan yang mudah dan murah.

Di jaman serba canggih ini, tentu kita berharap kasus-kasus tersebut bisa diatasi. Internet sebagai media yang sarat akan informasi, mudah diakses siapa saja dan di mana saja seyogyanya mendukung pencapaian tujuan pendidikan bukan justru merusak generasi muda. Gadget-gadget pendukung akses internet yang kini telah menembus pelosok-pelosok diharapkan mepermudah calon mahasiswa mengakses informasi menyangkut kelanjutan studinya.

Sebuah situs yang menurut saya sangat membantu para calon mahasiswa bersama orang tuanya dalam mencari informasi yaitu sarjana.co.id. Tulisan ini bukan bertujuan mempromosikan situs tersebut tapi mencoba memotret sisi lain yang mungkin luput dari perhatian.

Situs sarjana.co.id cukup informatif dan bisa menjadi pemandu yang baik bagi calon mahasiswa bersama orang tua dalam mengambil keputusan tepat terhadap arah pendidikan selanjunya. Alasannya adalah karena di sana cukup tersedia informasi-informasi awal yang perlu diketahui calon mahasiswa sebelum mengambil keputusan, diantaranya:

1. Informasi tentang ratusan jurusan yang ada di Perguruan Tinggi (PT) swasta di seluruh Indonesia dari PT yang sudah terkanal hingga PT yang mungkin tidak pernah anda dengar namanya. Informasi itu menyangkut jenis PT, jurusan yang tersedia, deskripsi jurusan, alamat, waktu pendaftaran, lama studi, kelas yang tersedia (pagi/malam) hingga fasilitas-fasilitas yang disediakan kampus seperti laboratorium, perpustakaan, fasilitas internet WIFI maupun asuransi.

2. Informasi mendetail tentang pembiayaan. Setiap jurusan dilengkapi uraian informasi berapa biaya yang dibutuhkan masing-masing jurusan di awal maupun yang harus dicicil per semester. Diantaranya biaya pendaftaran, uang pembangunan, jas almamater, kartu mahasiswa, biaya praktek, SPP dan lain-lain.

3. Yang menarik dari situs ini adalah tersedia halaman perbandingan universitas sehingga calon mahasiswa bisa membandingkan jurusan yang diinginkan di PT tertentu di sebuah kota dengan jurusan apa saja di PT lain. Calon mahasiswa bisa dengan mudah melihat perbandingan biaya, fasilitas, akreditasi masing-masing jurusan untuk mendapatkan gambaran tentang jurusan yang hendak dipilih.

4. Data-data yang ada di situs ini terus di-update sehingga informasi yang didapat cukup menggambarkan keadaan sebenarnya. Biaya yang ditampilkan adalah biaya yang dipungut kampus tersebut periode sebelumnya. Misalnya saat ini biaya pendaftaran yang terbaca adalah biaya masuk ke universitas tersebut tahun 2013 lalu. Dengan informasi ini calon mahasiswa maupun orang tua bisa mengkalkulasi kemampuan finansialnya bila ingin masuk ke jurusan tertentu.

5. Situs ini juga menyediakan banyak informasi seputar dunia PT, tips-tips memilih jurusan hingga informasi beragam beasiswa yang tersedia dari berbagai sumber. Ada juga kolom kreativitas bagi siswa yang ingin menyalurkan hoby atau mempublikasikan karyanya berupa gambar ataupun artikel.

Ringkasnya situs ini cukup bisa menemani seorang calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, mudah dan murah tentang dunia PT yang akan segera dimasukinya. Informsi yang tersedia dapat diakses dengan gratis, pengunjung hanya diminta membuat akun menggunakan email ketika pertama kali mengakses.

Situs sarjana.co.id hanya menyediakan informasi tentang PT swasta, mungkin pertimbangannya adalah umumnya PT negeri sudah cukup dikenal dan biayanya lebih murah sehingga calon mahasiswa pasti menjadikannya pilihan utama. Informasi dari PT negeripun cukup banyak tersedia dibanding universitas-universitas swasta. Atau mungkin pemerintah dianggap lebih bertanggung jawab dalam publikasi universitas-universitas negeri.

Jangan lagi berorientasi ke Pulau Jawa.

Kehadiran situs seperti sarjana.co.id menurut saya sangat efektif untuk membantu pemerataan pendidikan tinggi di Indonesia serta mengikis orientasi "jawa-sentris" dalam pendidikan. Calon mahasiswa bisa melirik PT lain di luar Pulau Jawa yang juga menyediakan ilmu sejenis. Selama ini kebanyakan orang daerah berpikir bahwa PT di Pulau jawa pasti mutunya bagus padahal kenyataan tidak demikian, banyak juga PT di sana yang kualitasnya patut dipertanyakan.

Ketika menjelajahi situs ini, teringat sebuah artikel di harian VictoryNews Kupang tanggal 4 Mei 2013 berjudul "Berhitung Ulang Kuliah, tak Harus ke Yogyakarta," sebuah opini menanggapi penembakan 4 orang NTT di Rutan Grobogan yang dikaitkan dengan mahasiswa. Opini itu mengajak masyarakat untuk kembali mempertimbangkan pendapat yang masih menganggap PT berkualitas hanya ada di Pulau Jawa. Masyarakat masih menilai pendidikan yang baik adalah di kota Yogyakarta tanpa serius mempertimbangkan faktor lain yang bisa timbul seperti pergaulan bebas, biaya, "stigma" dan lain-lain. Malah ada pemikiran bahwa apapun PT-nya asal di P. Jawa. Padahal tidak semua PT di Jawa kualitasya berada di atas PT yang ada di daerah, PT di daerahpun bisa menghasilkan sesuatu yang dianggap hanya bisa dilakukan PT di Jawa.

Beberapa bukti disodorkan misalnya ada mahasiswa S1 dari sebuah PT kecil di Ruteng Manggarai bisa mendaptkan beasiswa S2-S3 di universitas bergengsi di Australia, seorang peneliti alumni Undana Kupang yang memegang beberapa paten tentang jaggung.

Ada juga beberapa orang yang saya kenal adalah alumni universitas swasta di Kupang tapi bisa menembus studi lanjut di Universitas Leiden, Cambridge, Harvard dan lainnya dengan beasiswa pula. Ini membuktikan bahwa kualitas universitas di "kampung" pun tak kalah dengan universitas-universitas ternama, keterbatasan informasilah yang membuat orang hanya berpikir bahwa pendidikan bermutu hanya ada di Jawa.

Contoh pentingnya informasi bagi calon mahasiswa di daerah telah dibuktikan oleh sebuah komunitas diskusi dunia maya (milis dan grup Facebook) bernama Forum Academia NTT (FAN). Melalui pertukaran informasi sukarela dari putera-puteri NTT yang tersebar di 5 benua, setiap tahun lebih dari 50 orang anak NTT berhasil mendapatkan bea siswa studi lanjut (S2-S3) ke berbagai negara seperti Australia, Belanda, USA, Inggris, Jepang dan lain-lain.

Saya sangat mengapresiasi situs sarjana.co.id yang cukup menjawab kebutuhan akan informasi tentang jurusan yang ada di seluruh pelosok tanah air. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan secara gratis oleh sarjana.co.id bila dimanfaatkan dengan baik oleh calon mahasiswa dari daerah, saya yakin orientasi pendidikan yang dulunya mengagungkan P. Jawa akan berubah dan merata ke seluruh penjuru tanah air. Calon mahasiswa akan merasa punya pilihan lain yang lebih sesuai dengan minat pribadi dan kemampuan orang tua.

Selamat berburu informasi dan menntukan pilihan bagi adik-adik SMA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun