Menyambut Youth Day di Tanah Kelimutu: Orang Muda yang Berjalan, Bertumbuh dan Bersinar

Dalam rangka menindaklanjuti hasil keputusan rapat pleno Paroki Santo Marinus Puurere tahun 2022 untuk mengadakan temu Orang Muda Katolik (OMK) separoki, kami OMK Paroki St. Marinus Puurere-Ende akan mengadakan kegiatan jumpa OMK yang dikemas dalam tajuk Puurere Youth Day dengan tema "Go, Grow and Glow; Orang Muda yang Berjalan, Bertumbuh dan Bersinar". Kegiatan ini sebetulnya adalah gema dari euforia yang berlangsung dalam kegiatan World Youth Day di Lisbon dan Indonesian Youth Day 2023 di Palembang yang diterjemahkan dalam skala parokial. Paus Fransiskus dalam pesannya untuk Hari Orang Muda Sedunia ke-37 menyebut bahwa,

"Sekarang waktunya untuk bergegas berangkat menuju perjumpaan yang nyata, menuju penerimaan yang riil dari mereka yang berbeda dengan kita. Hanya dengan demikian kita akan menjembatani jarak -- antargenerasi, antarkelas sosial, etnis dan kelompok-kelompok lain -- dan bahkan mengakhiri perang. Orang muda selalu menjadi harapan untuk sebuah persatuan baru dalam kemanusiaan keluarga yang terbagi-bagi dan terpecah belah".  

Cita-cita dan mimpi akbar Gereja ini, melalui pencermatan para Dewan Paroki, berupaya untuk dibumikan, namun bagaimanapun, tetap dimulai dari perjumpaan yang paling sederhana, layaknya Maria mengunjungi Elisabet saudarinya, dari skala KUB menuju Lingkungan dan kemudian Paroki. Kesederhanaan ini sejatinya mengungkapkan kedalaman misioner gereja, yakni Gereja yang berjalan bersama--- sinodalitas!

"Bangunlah dan jadilah dirimu sendiri!" itulah adagium yang bergema kuat dalam pesan Paus Fransiskus untuk Hari Orang Muda Sedunia ke-35. Memang sejak Oktober 2018, melalui Sinode Para Uskup dengan tema Orang-orang muda, iman dan penegasan panggilan, Gereja telah melakukan proses refleksi tentang kondisi orang muda di dunia sekarang ini, terhadap pencarian makna dan rencana dalam hidup, terhadap hubungan mereka dengan Allah. Pada Januari 2019, Paus bertemu dengan ratusan ribu orang-orang muda dari seluruh dunia, yang berkumpul di Panama untuk Hari Orang Muda Sedunia. Peristiwa-peristiwa seperti itu -- Sinode dan Hari Orang Muda Sedunia -- mengungkapkan suatu dimensi esensial Gereja, yakni "berjalan bersama".

Dalam perjalanan itu, setiap kali kita mencapai suatu tonggak sejarah, kita ditantang oleh Allah dan oleh kehidupan untuk berangkat kembali. Menurut Bapa Suci, orang-orang muda ahli dalam hal ini! Mereka menyukai perjalanan, menjumpai tempat-tempat dan yang belum pernah dilihat, menghidupi pengalaman-pengalaman baru. Tentu refleksi Gereja tidak lepas dari kesadaran akan kehadiran orang muda dalam konteks mileniarisme, karena mereka adalah kelompok usia terbesar dalam sejarah. 

Mereka generasi yang kendati terpisah secara geografis, namun karena globalisasi, media sosial, ekspor budaya Barat dan kecepatan perubahan, lebih mirip satu sama lain. Tidak heran banyak peneliti sepakat bahwa kaum muda zaman ini adalah generasi yang paling mengancam bukan karena mereka mencoba untuk mengambil alih kemapanan tetapi karena mereka tumbuh tanpanya. Revolusi Industri membuat mereka jauh lebih kuat dalam membentuk organisasi dan semakin memberdayakan individu dengan teknologi untuk bersaing dengan organisasi besar.

Puurere Youth Day 2023 merupakan pergelaran jumpa OMK se-Paroki untuk merajut asa, menggali dan mengumpulkan iman dengan sharing bersama orang muda. Adapun kegiatan ini akan menjadi kegiatan perdana sejak Paroki Puurere bertumbuh dalam kekuatan orang muda yang luar biasa di kota Ende. 

Dalam aneka pertemuan, perhatian pada kelompok orang muda menghadirkan aneka usulan Pastoral yang sekiranya dapat menjadi daya tarik bagi OMK untuk terlibat dalam hidup menggereja dan peka pada kebutuhan masyarakat. PYD'23 diusulkan dalam Pleno Paroki St. Marinus Puurere 2022 sebagai salah satu bentuk terobosan yang diharapkan menjadi media pemersatu, perhimpunan, dan pemantik semangat keterlibatan  orang muda sebagai masa kini Allah.

Mengusung tema Go- Grow- Glow, PYD'23 menyasar Orang Muda Katolik dari setiap lingkungan, dari segala ikatan etnis, Perhimpunan Mahasiswa Katolik utusan lembaga pendidikan se-Paroki. 

Dengan kemasan yang kreatif, PYD 23 akan menyajikan katekese kreatif orang muda dan pementasan seni sebagai bagian dari unjuk kretaivitas dan keberanian orang muda untuk berjalan (go) menjumpai wajah-wajah dan pengalaman baru yang mendesak mereka keluar dari kungkungan pemahaman yang terisolir dan rasa pesimis. Dengan berjalan keluar kita berharap orang muda dapat bertumbuh (Grow) menjadi martir-martir kristiani yang militan dalam kesaksian yang dengannya wajah Gereja yang diwarnai oleh harapan orang muda dapat bersinar (Glow) layaknya pelita yang disimpan di atas kaki dian.