Pada 1890, Georgiana Kingscote (1860-1908) atau dikenal dengan nama penanya Lucas Cleeve, menerbitkan buku berjudul Tales of the Sun: kumpulan cerita rakyat Pandit Natesa Sastri.Â
Dengan nuansa hinduisme karya ini lahir dari rasa kagum cerita rakyat orang India yang melibatkan sihir, dewa, dan elemen lainnya--- demikian tertulis dalam pengantar. Salah satu kisah yang saya sukai dari  Tales of the Sun adalah "The Mother-in-Law became an Ass", Ibu Mertua menjadi Seekor Keledai.
Di situ, Kingscote berkisah tentang seorang Brhmai yang disiksa menantu perempuannya. Dia lalu menyepi ke sebuah kuil runtuh, tempat Dewi Kl.Â
Sang Dewi yang iba akan nasibnya, menyuruhnya memakan sebuah mangga dan secara ajaib, ibu Brhma pun berubah menjadi gadis muda yang jauh lebih kuat dari menantunya. Istri Brhma yang mengetahui bahwa mertuanya menjadi muda semenjak ke kuil lalu membujuk ibu kandungnya melakukan hal yang sama.Â
Sayangnya, Sang Dewi malah mengubah ibu kandung si anak menjadi seekor keledai. Adapun Brhma yang tidak mendapati mertuanya di rumah lalu bergegas mencari.Â
Dia mendapati ibu mertuanya telah berubah menjadi keledai usai memakan mangga pemberian Kl. Brhma lalu meletakan ibu mertuanya di atas pundak dan membawanya pulang. Dalam perjalanan mendekati rumah, ibu mertuanya itu mulai meringkik dengan nada yang tinggi dan murung, namun si menantu tetap menyertai (hal. 107).
Cerita rakyat Kingscote ini menjadi asal muasal peribahasa orang-orang Tamil saat ini, Vara vara mmi kaludai pl nl, "sedikit demi sedikit ibu mertua menjadi keledai, atau r varumbdu laiyida talaippattal, "dan ketika mendekati desa, dia mulai meringkik"--- sebagai analogi Menantu Pria yang mengasihi mertuanya dalam kemalangan.
Para sahabat pena Claret! Kalau saya tidak berlebihan, cerita rakyat India Selatan Kingscote, membantu untuk melihat karakter lain murid si batu karang, Petrus sebagai menantu berbhakti.Â
Layaknya Brhma menjemput mertuanya, demikian pun Petrus "bersama murid lainnya" memberitahu Yesus tentang ibunya yang sakit demam, (pressein): sakit parah (big fever).Â
Namun berbeda dengan Kingscote, Injil Markus punya ending bahagia, karena Yesus yang "memegang, membangunkan, dan melenyapkan" demam si mertua.Â