Dalam kehidupan setiap orang Kristen, setelah baptisan ada juga 'Galilea' yang lain: pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang memanggil untuk mengikuti Dia dan berbagi dalam misi. Dalam pengertian ini, kembali ke Galilea berarti menyimpan dalam hati memori yang hidup akan panggilan, ketika Yesus melewati jalan kita, menatap kita dengan belas kasih, dan meminta kita mengikuti-Nya. Kembali ke sana berarti menghidupkan kembali ingatan saat mata-Nya bertemu, saat Dia membuat kita menyadari bahwa Dia mencintai kita.
Dimana Galilea? Galilea tidak harus menjadi tempat. Itu adalah situasi, kerangka berpikir, atau pilihan yang dibuat. Galilea bisa menjadi perjalanan yang menyedihkan. Bisa pula berupa janji yang putus asa, hubungan yang rusak, atau harapan yang tidak terwujud. Itu mungkin hanya keadaan biasa-biasa saja dalam kehidupan sehari-hari. Apa pun itu, pesan Paskah yang penuh kegembiraan dan harapan adalah janji yang dibuat kepada kita bahwa Kristus tidak hanya ada di sana ketika kita tiba.
Di sana Tuhan sedang menunggu. Jangan takut, jangan takut, kembali ke Galilea! Kita perlu kembali ke sana, untuk melihat Yesus bangkit dan menjadi saksi kebangkitan-Nya. Ini bukan untuk kembali ke masa lalu. Ini adalah kembali ke cinta pertama, untuk menerima api yang Yesus nyalakan di dunia dan untuk membawa api itu ke semua orang sampai ke ujung bumi. Man on Fire with God's Love--- Kembali ke Galilea, tanpa rasa takut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H