Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Etika Lingkungan: Belajar dari Islam

21 Oktober 2020   09:25 Diperbarui: 21 Oktober 2020   09:39 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain perlindungan tanaman, banyak hadits yang menganjurkan umat Islam untuk menanam dan bertani, "Barangsiapa menanam pohon dan kemudian manusia atau ciptaan Tuhan memakan buahnya, itu akan dianggap sebagai perbuatan amal baginya".  Barangsiapa menyiram pohon kurma atau pohon bidara itu seolah-olah dia telah memberi minum kepada orang percaya yang haus. Imam Sadiq berkata: Bertani dan menanam! Demi Allah, tidak ada pekerjaan yang lebih halal dan menyenangkan dari pada ini.  Pekerjaan terbaik adalah bertani. Alkimia terbesar adalah bertani. 

  • Hewan

Menurut ajaran Islam, hewan memiliki banyak hak. Merujuk pada hadits dari Imam Sadiq: 'Ada enam hak untuk binatang: tidak boleh dipaksa membawa apa yang mereka tidak kuat untuk ditanggung, tidak boleh ditunggangi saat pengendara berbicara, diberi bekal ketika berhenti, tidak boleh dicap  atau dibakar, tidak boleh diserang mukanya dan mereka harus diizinkan minum ketika mereka melewati air '.

Imam Ali juga mengutuk buang air kecil di air karena ada makhluk hidup di dalamnya. Hak fundamental bagi hewan adalah hak untuk hidup. Menurut sebuah hadits terkenal, Nabi saw bersabda: 'Seorang wanita akan dimasukkan ke neraka karena dia memenjarakan seekor kucing sampai kucing itu mati'. 'Siapapun yang membunuh burung pipit tanpa alasan apapun akan ditanyai oleh Tuhan pada Hari Penghakiman'. Dilarang berburu burung atau hewan untuk bersenang-senang.

Ini meningatkan kita akan kalimat Allamah Mohammad Taqi Ja'fari: "Pertimbangan seluruh sumber hukum Islam (fiqh) mengarah pada kesimpulan bahwa hewan tidak boleh dibunuh kecuali ada izin hukum (oleh Tuhan)".

Menurut hadits Islam, tidak hanya nyawa hewan tidak boleh diambil, tetapi juga nyawa mereka harus dilindungi. Ahli hukum besar Syiah, Zayn al-Din al'Amili, yang dikenal sebagai Syuhada Kedua (shahid-e thaani), dalam bukunya Masaalik al-Afhaam menulis: "Dengan cara yang sama menghabiskan uang untuk menyelamatkan manusia adalah wajib, menghabiskan uang untuk menyelamatkan hewan yang dihormati adalah wajib, bahkan jika hewan itu milik orang lain".  

Mohammad Hasan al-Najafi, menulis: "Jika dengan menggunakan air untuk berwudhu dikhawatirkan hewan yang hidupnya dihormati menjadi haus maka ia harus melakukan tayamum (yaitu berwudhu dengan tanah bukan air), padahal hewan itu adalah anjing". Dia berkata: Hewan juga harus disayangi dan dihormati. Menurut Imam Ali: 'Barangsiapa mengutuk binatang, dia sendiri akan dikutuk Tuhan'. Hewan seperti domba atau unta tidak boleh disembelih di depan yang lain.

2. Aturan yang mengatur etika lingkungan Islam

Manfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab! Penekanan Al-Qur'an  dan hadits pada alam dan fenomena alam tidak menyiratkan bahwa manusia tidak dapat mengambil manfaat darinya. Al-Qur'an  dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan telah menciptakan mereka sedemikian rupa sehingga manusia dapat mendominasi dan mendapatkan keuntungan darinya, "Dan bumi, Dia telah mengaturnya untuk manusia" (55:10). 

Manfaat yang kita peroleh dari lingkungan tidak terbatas pada materi atau fisik. Ini juga mencakup manfaat mental dan psikologis: "Dan Dia menciptakan ternak untuk kamu, kamu memiliki di dalamnya pakaian hangat dan banyak (kegunaan) keuntungan, dan dari mereka kamu dapat makan. Dan ada keindahan di dalamnya bagimu saat kamu mengantarnya pulang dan saat kamu mengirimkannya ke padang rumput" (16: 5 & 6).  

Ada juga beberapa ayat Al-Qur'an  dan hadits Islam yang menyebutkan manfaat spiritual atau psikologis dari tumbuhan. Nabi berkata: "Ada tiga hal yang menyebabkan kecerahan mata:  melihat kehijauan, air mengalir dan wajah yang indah". 

Seperti yang dikatakan sebelumnya, alam dan fenomena alam juga merupakan tanda-tanda Tuhan, yang harus kita renungkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Tuhan dan hubungan yang lebih dekat dengan-Nya. Oleh karena itu, kita juga dapat memperoleh manfaat dari mereka secara teologis dan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun