Mohon tunggu...
Pita Lanapi
Pita Lanapi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Halo, dengan Mbak Pit di sini. Simak terus tulisan saya di Kompasiana untuk dapatkan info menarik seputar parenting, psikologi, buku, karier, dan gaya hidup.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Awas! Ini Dia Bahaya Egg Crack Challenge yang Sedang Viral di Medsos

29 Agustus 2023   22:29 Diperbarui: 29 Agustus 2023   22:35 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Today Show

Challenge di sosial media sering kali menjadi tren di kalangan penggunanya, tetapi sayangnya tidak semua challenge bersifat aman dan bijaksana untuk diikuti. Salah satu contoh yang menonjol adalah "Egg Crack Challenge," yang telah menarik perhatian banyak orang dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun terdengar sepele, tantangan ini sebenarnya membawa potensi bahaya serius bagi kesehatan dan juga dapat menyebabkan kerugian material yang signifikan. 

Apa Itu Egg Crack Challenge?

"Egg Crack Challenge" adalah sebuah tren di mana peserta menantang diri mereka sendiri atau orang lain untuk menahan atau memecahkan telur mentah dengan berbagai cara yang unik. 

Tantangan ini mungkin melibatkan menempatkan telur di bagian tubuh tertentu, seperti dahi atau tangan, dan berusaha untuk memecahkannya dengan gerakan atau tekanan tertentu. Seiring dengan popularitas media sosial, tantangan semacam ini dapat dengan cepat menyebar dan mendapatkan perhatian luas dari berbagai kalangan. 

Potensi Bahaya:

  1. Kontaminasi Bakteri: Telur mentah dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella. Ketika kulit pecah atau retak, bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan makanan yang serius.

  2. Iritasi Kulit dan Mata: Menempatkan telur mentah di bagian tubuh tertentu atau bahkan mencoba memecahkannya dengan cara tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit. Jika telur tersebut pecah dan mengenai mata, dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.

  3. Potensi Cedera Fisik: Beberapa variasi tantangan ini mungkin melibatkan tekanan atau gerakan yang kuat untuk memecahkan telur. Ini berarti ada risiko cedera fisik, seperti memar, lecet, atau bahkan patah tulang, terutama jika dilakukan dengan tidak hati-hati.

  4. Pemborosan Makanan: Menggunakan telur sebagai bahan tantangan ini dapat dianggap sebagai pemborosan makanan. Mengingat masih banyak tempat di dunia yang menghadapi masalah kelaparan dan kurangnya pasokan makanan, menggunakan bahan makanan secara sembrono bisa menjadi tindakan yang tidak bijaksana.

  5. Kerugian Material: Tantangan ini mungkin menyebabkan kerugian material yang signifikan, terutama jika telur pecah di tempat yang tidak diinginkan, seperti pada peralatan elektronik atau perabotan. Membersihkan atau mengganti barang-barang yang terkena cairan telur dapat memakan waktu dan biaya.

  6. Menimbulkan Trauma: Memecahkan telur secara tiba-tiba ke bagian tubuh tertentu jelas akan menimbulkan rasa terkejut bagi sang korban. Sebagian orang mungkin akan tertawa setelahnya, namun sebagiannya lagi mungkin sebaliknya. Terutama pada anak-anak yang belum memahami konteks dari tantangan tersebut, sehingga tantangan yang semula dilakukan sebagai lelucon, justru dianggap sebagai bentuk perundungan dan meninggalkan rasa trauma pada mereka.

Bijaksana dalam Menggunakan Sosial Media

Tantangan semacam ini mencerminkan betapa cepat tren di sosial media dapat menginspirasi perilaku tertentu, baik yang aman maupun berisiko. Penting bagi pengguna media sosial untuk menggunakan penilaian yang baik dan bijaksana sebelum mengikuti tren semacam ini. Pertimbangkan potensi bahaya dan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan lingkungan sebelum terlibat dalam tren yang hendak diikuti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun