Anak tantrum merupakan momen menantang bagi para orang tua. Ketika anak mengalami tantrum, suasana hati mereka berubah secara drastis, sehingga menyebabkan reaksi berlebihan, seperti menangis, berteriak, meronta, atau bahkan melempar barang.Â
Tantrum bisa terjadi pada anak toddler hingga usia pra-sekolah, dan hal tersebut merupakan hal yang wajar pada perkembangan anak. Namun sayangnya, tidak semua orang tua mampu bersikap bijak saat menghadapi momen tantrum pada anak.Â
Dalam artikel ini akan dijelaskan tips dan strategi efektif bagi orang tua untuk menghadapi tantrum pada anak dengan penuh kasih sayang dan pengertian.
-
Tetap Tenang dan Sabar
Saat anak mengalami tantrum, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan sabar. Jangan menunjukkan emosi yang berlebihan atau marah, karena reaksi tersebut dapat memperburuk situasi.Â
Cobalah untuk mengendalikan emosi Anda dan tetaplah berbicara dengan lembut pada anak. Sebab dengan begitu, secara tidak langsung Anda sedang memberi contoh pada anak bahwa Anda dapat menghadapi situasi sulit dengan baik.
Pahami Penyebab Tantrum
Setiap anak memiliki alasan tersendiri ketika mengalami tantrum. Beberapa mungkin merasa lelah, lapar, atau bosan. Selain itu, anak lain mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan atau frustasi mereka dengan kata-kata.Â
Cobalah untuk memahami penyebab tantrum dengan bertanya atau mengamati apa yang terjadi sebelumnya. Dengan memahami akar permasalahan, Anda dapat mengambil langkah yang lebih tepat untuk mengatasi situasi ini.
- Baca juga: Apa Itu Web Developer? Definisi, Peran dan Tanggung Jawab, serta Keterampilan yang Harus Dimiliki
Hindari Overstimulasi
Beberapa anak mudah terstimulasi oleh lingkungan sekitar, terutama ketika berada di tempat ramai atau terlalu banyak aktivitas. Overstimulasi dapat menyebabkan stres pada anak, yang berujung pada tantrum. Jika Anda melihat anak mulai tampak kelebihan stimulasi, cobalah untuk mengurangi rangsangan dan membawa anak ke tempat yang lebih tenang.