Foto ilustrasi Selfie & welfie dok. Internet.
Sering mendengar ajakan yang mengatakan; ayo donk, selfie rame-rame. Selfie kok kok rame ya?. Hehehe... Setidaknya itulah yang terjadi pada kenyataan hari-hari saat ini. Apakah itu benar apa tidak atau hal tersebut lebih karena salah mengartikan atau karena terbiasa dengan penyebutan asal muasal katanya?.
Mungkin karena terbiasa dengan sebutan awal dengan sebutan selfie maka menjadi kebiasaan sehingga foto beramai-ramai di sebut selfie. Namun sejatinya itu kuranglah pas, yang pas adalah mari berwelfie beramai-rama. Sedangkan foto sendiri barulah disebut selfie. Siapapun kita kerap kali terbiasa dengan sebutan awal mulanya kata tersebut.
Kembali ke pembahasan terkait pertanyaan selfie kok bareng-bareng (rame-rame) ya. Self itu sendiri dan welfie  itu kita, kami atau rame-rame. Bukan kah demikian?.
Tidak hanya selfie dan wefie saja, tetapi misalnya banyak contoh penyebutan sesuatu; Belikan saya satu bungkus Rins.. namun yang dibeli adalah merek ekono... Â atau sokli.. Â dll, padahal yang tepat adalah diterjen, mengingat banyak merek-merek lain, tetapi karena kebiasaan maka tetap disebut rins...
Atau belikan saya pepso... harusnya odol gigi. Atau yang lebih parah lagi adalah penyebutan merk (merek) tertentu, misalnya saya pinjam hond.. padahal kendaraan tersebut seharus adalah motor, atau kendaraan bermotor.
Tetapi hal ini sejujurnya bukan semata-mata karena salah mengartikan saja, namun karena terbiasa oleh penyebutan pertama atau asal mula kata itu muncul.
Tidak untuk merasa paling benar dan tidak untuk menyalahkan. namun ini semoga menjadi sebuah informasi bagi kita semua. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi kawan-kawan yang menjalankannya.
By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H