[caption id="attachment_204233" align="alignnone" width="387" caption="Pius Riana Prapdi, Pr saat tiba di tempat Perutusannya, Didampingi M.Juli, Pr. foto, doc; Doni/Panitia Tahbisan Uskup"][/caption] [caption id="attachment_204227" align="alignnone" width="409" caption="Mgr. Pius Riana Prapdi, Pr. Foto doc; Keuskupan"]
Selasa Pekan lalu (29/8/12), Mgr. Pius Riana Prapdi, Pr. tiba di Bumi Kayong (sebutan Masyarakat umum untuk wilayah Ketapang dan KKU- Red). Kedatangan Uskup Pius di tempat Perutusannya. Kedatangannya di sambut antusias dengan upacara adat oleh ratusan umat Katolik Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang.
Secara resmi Tahta Suci mengumumkan pengangkatan ini pada Senin, 25 Juni 2012 pukul 17.00 WIB. Tahta Suci menunjuk Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (KAS), Pastor Pius Riana Prapdi Pr, sebagai Uskup Ketapang. Pengangkatan ini bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr Blasius Pujoraharja.
Pastor Riana Prapdi, Pr. yang baru berusia 45 tahun ini dilahirkan di Painiai, Papua dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1995. Beliau pernah studi di Roma dan berkarya dalam bidang pastoral.
Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan, pada tahun1995-1997; Studi teologi di Fakultas Wedabhakti, USD, Yogyakarta dan pastor pembantu di Paroki St. Maria dari Fatima Sragen, 1997-1999; Pastor Kepala di Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati , 1999-2001; menjadi Direktur Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, tahun 2001-2003; Studi Teologi Moral, tahun 2003-2005; Pengajar di Fakultas Wedabhakti dan Pastor Pembantu di Paroki St. Fransiskus Xaverius Kidulloji, 2006-2010; Direktur Caritas Keuskupan Agung Semarang, 2008-2009; Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, 2009-2010; Administrator Keuskupan Semarang dan pada tahun 2010-2012; Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, diangkat Benediktus XVI sebagai Uskup Ketapang.
Logo dan Motto Uskup Ketapang Yang Baru
[caption id="attachment_204229" align="alignnone" width="428" caption="logo dan moto uskup baru Ketapang, foto Doc. Keuskupan"]
"Serviens in Caritate" artinya : "Pelayanan dalam Kasih"
Pelayanan dalam kasih (Serviens in Caritate) adalah buah dialog antara Yesus Kristus dengan Petrus (bdk Yoh 21:15-18) yang dilambangkan dua ekor burung Enggang (burung khas Kalimantan, maskot Kalimantan Barat, bahkan dibeberapa daerah di Kalimantan merupakan simbol eksistensi masyarakat Dayak).
Burung Enggang membawa buah Tengkawang yang melambangkan perdamaian, pengharapan dan kesejahteraan.
Pelayanan dalam kasih adalah komitmen untuk menghadirkan kasih Kristus secara nyata melalui sakramen-sakramen Gereja (lambang hati yang berbingkai dua tongkat dengan tujuh ruas, melambangkan tujuh Sakramen). Pelayanan dalam kasih adalah kesediaan hati untuk diikat oleh kasih Tritunggal Mahakudus (dilambangkan dengan tali Singulum berlekuk tiga) demi seluruh kehidupan (dilambangkan dengan tempayan / kendi) di Tanah Kayong / Ketapang(dilambangkan dengan ukiran motif Dayak) dalam kesatuan perutusan rasuli (dilambangkan dengan topi gembala dan Singulum berujung 12 simpul).
Uskup adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan merupakan bagian dari hirerarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup Agung Roma) dan Kardinal. Dalam kedudukannya ini, Uskup sering disebut sebagai pengganti dari para rasul Kristus. Setiap Uskup, karena tahbisannya, dengan sendirinya menjadi bagian dari jajaran para Uskup se-dunia (Collegium Episcopale) di bawah pimpinan Sri Paus dan bertanggungjawab atas seluruh Gereja Katolik (Paroki) yang berada di dalam wilayah Keuskupan-nya. Dalam Gereja, kedudukan Uskup bersifat seumur hidup dan diangkat oleh Tahta Suci.
Gereja Katholik memberikan gelar Monsigneur kepada seseorang yang secara sah diangkat menjadi Uskup. Uskup Diosesan adalah Uskup yang diberi tugas untuk bekerja di suatu wilayah Keuskupan.
Berbagai Acara telah di siapkan oleh panitia, salah satunya adalah akan diadakan pemutaran film Soegiya. pemutaran film ini bekerjasama dengan Komsos Keuskupan semarang. pemutaran film Soegija akan dilaksanakan pada tanggal (6-7 /9), pukul 19.00 Wib- selesai. Dalam pemutaran fim tersebut secara khusus dihadirkan untuk menghibur dan menumbuhkan semanangat iman anak-anak sekolah (sekolah Katolik yang ada di Ketapang). Setelah pemutaran film, dilanjutkan dengan diskusi bersama Djaduk Febrianto.
Adapun rangkaian acara seperti yang di sampaikan oleh panitia, antara lain; Sabtu, (8/9), pukul 17.00 wib akan diadakan perayaan Salve Agung, di Gereja Katedral St. Gemma Galgani Ketapang. Agenda selanjutnya, minggu (9/9), akan dilangsungkan Pentahbisan Uskup, upacara tabhisan dilaksanakan pada pukul 09.00 Wib, dilanjutkan pukul 12.00 Wib dengan acara resepsi atau hiburan umat bertempat di Gereja Katedral St. Gemma Galgani Ketapang. Kemudian dilanjutkan pada pukul 19.00 Wib, bertempat di Pendopo Bupati Ketapang diadakan acara Ramah tamah dan makan malam bersama dengan tokoh agama sekaligus acara pisah sambut (undangan terbatas). Senin (10/9), pukul 08.00 Wib, akan diadakan misa pontifical perdana (misa perdana uskup baru-Red).
Akan hadir dalam acara ini, antara lain Dubes Vatikan untuk Indonesia, para Uskup sampai saat ini sudah 22 Uskup yang menyatakan akan hadir dalam acara tersebut, Dirjen Bimas Katolik, Gubernur Kalbar, ratusan imam dari berbagai Keuskupan di Indonesia serta para tamu undangan dari berbagai berbagi kalangan.
Tulisan diolah dari berbagai sumber, foto dok : Panitia Tahbisan Uskup
(Petrus Kanisius “Pit” – Umat Paroki Katedral St. Gemma Galgani Ketapang dan Panitia Tahbisan Uskup).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H