Tidak terbayangkan apa jadinya apabila hutan tidak tersisa (terkikis habis). Mampukah makhluk lainnya bertahan hingga bisa berlanjut?. Sejatinya hutan dan segala isinya begitu pentinng bagi kehidupan.
Satu kesatuan yang tidak terpisahkan, mungkin itu tepatnya untuk menggambarkan tentang hutan, segala isinya termasuk kita manusia, satwa dan tumbuh-tumbuhan. Adanya hutan, berarti air dan kehidupan masih beroleh (mendapatkan), menghela nafas hingga penyambung hidup. Mengingat, hutan (pohon) melalui akar-akarnya dapat menjernihkan air dan penyuplai air bersih yang layak dikonsumsi.
Sumber kehidupan berupa ragam satwa dan tumbuh-tumbuhan pun dengan riang senang bergembira beroleh nafas gratis dengan masih adanya hutan.
Udara yang melimpah, segar secara gratis masih kita peroleh dari tersedianya hutan.
Tidak hanya itu, tersedianya hutan menjadi sangat penting bagi pencegah dari segala bencana (banjir, erosi, longsor, kekeringan ataupun kebakaran hutan, dan lain sebagainya).
Bagaimana apabila hutan tidak tersedia?.
Tidak hanya sebagai nafas, tetapi juga sebagai nadi, ibarat aliran darah. Apabila hutan sebagai penghasil utama sumber kehidupan terhenti alirannya maka satu kesatuan makhluk hidup akan mati atau setidaknya rantai makanan untuk kehidupan akan terhenti.
Adanya kerusakan lingkungan sudah pasti berdampak tidak sedikit, terutama bagi kita manusia, para satwa dan tumbuh-tumbuhan. Hutan tidak tersedia berarti juga sumber air sudah pasti semakin sulit didapat. Sumber makanan, pakan (kebutuhan) pokok semua makhluk hidup yang mendiami bumi.