Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Hutan dan Segala Isinya begitu Penting Bagi Kehidupan?

22 Agustus 2016   13:16 Diperbarui: 22 Agustus 2016   13:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belantara yang menangis dalam diam, Menanti disapa. Foto dok. Yayasan Palung

Tidak terbayangkan apa jadinya apabila hutan tidak tersisa (terkikis habis). Mampukah makhluk lainnya bertahan hingga bisa berlanjut?. Sejatinya hutan dan segala isinya begitu pentinng bagi kehidupan.

Satu kesatuan yang tidak terpisahkan, mungkin itu tepatnya untuk menggambarkan tentang hutan, segala isinya termasuk kita manusia, satwa dan tumbuh-tumbuhan. Adanya hutan, berarti air dan kehidupan masih beroleh (mendapatkan), menghela nafas hingga penyambung hidup. Mengingat, hutan (pohon) melalui akar-akarnya dapat menjernihkan air dan penyuplai air bersih yang layak dikonsumsi.

Foggy morning (Pagi berkabut) di Taman Nasional Gunung Palung. Foto dok. Tim Laman
Foggy morning (Pagi berkabut) di Taman Nasional Gunung Palung. Foto dok. Tim Laman
Tersedianya hutan sebagai penyerap, penyaring dan penahan dari beragam  kotoran yang ada di beberapa tempat terlebih di pemukiman masyarakat bisa saja ada endapan racun dan limbah berbahaya di area sekitar kawasan hutan itu sendiri.

Sumber kehidupan berupa ragam satwa dan tumbuh-tumbuhan pun dengan riang senang bergembira beroleh nafas gratis dengan masih adanya hutan.

Udara yang melimpah, segar secara gratis masih kita peroleh dari tersedianya hutan.

Tidak hanya itu, tersedianya hutan menjadi sangat penting bagi pencegah dari segala bencana (banjir, erosi, longsor, kekeringan ataupun kebakaran hutan, dan lain sebagainya).

Bagaimana apabila hutan tidak tersedia?.

Kebakaran dan kerusakan hutan yang terjadi di Tanah Borneo berdampak juga pada satwa terlebih orangutan. foto dok. TIM LAMAN dan Yayasan Palung
Kebakaran dan kerusakan hutan yang terjadi di Tanah Borneo berdampak juga pada satwa terlebih orangutan. foto dok. TIM LAMAN dan Yayasan Palung
Hampir pasti, jika hutan hilang (tidak tersedia) lagi maka semua makhluk hidup sudah semakin sulit untuk bertahan hidup.  bila boleh dikata dan nyatanya, hutan sebagai payung peneduh bagi segenap segala bernyawa.

Tidak hanya sebagai nafas, tetapi juga sebagai nadi, ibarat aliran darah. Apabila hutan sebagai penghasil utama sumber kehidupan terhenti alirannya maka satu kesatuan makhluk hidup akan mati atau setidaknya rantai makanan untuk kehidupan akan terhenti.

Adanya kerusakan lingkungan sudah pasti berdampak tidak sedikit, terutama bagi kita manusia, para satwa dan tumbuh-tumbuhan. Hutan tidak tersedia berarti juga sumber air sudah pasti semakin sulit didapat. Sumber makanan, pakan (kebutuhan) pokok semua makhluk hidup yang mendiami bumi.

Kami Indonesia, Kami semua perlu hutan. Foto dok. Yayasan Palung
Kami Indonesia, Kami semua perlu hutan. Foto dok. Yayasan Palung
Hutan sebagai penopang kehidupan makhluk hidup memang sejatinya harus tetap ada dan terjaga dengan syarat ada kepedulian bersama semua pihak pula tanpa terkecuali. Selain juga sebagai sumber utama untuk merawat bumi sebagai rumah dari semua makhluk hidup untuk terus bisa bertahan dengan demikian pula nantinya tatanan kehidupan dipastikan boleh berlanjut. Jika tidak, sudah hampir pasti tatanan kehidupan boleh lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun