Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Sampai Gadget yang Mengatur Kita, Bijaksanalah Menggunakan Gadget

7 Maret 2016   13:32 Diperbarui: 7 Maret 2016   14:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak bebas menggunakan gadget hingga membuat cemas. Foto kompas.com/ RIZA FATHONI.

Informasi dan komunikasi dengan menggunakan media gadget itu penting. Tetapi, jangan sampai gadget yang menguasai kita hingga kita lupa bahwa yang punya hak untuk mengatur gadget adalah kita.

 Wow, jaman sekarang ada yang bilang jika tidak memiliki gedget yang canggih nggak gaul, deh...  Gadget canggih dan terbaru  menjadi godaan yang selalu ditawarkan disetiap arus informasi ataupun iklan yang ada. Bahkan, tidak sedikit  pula saat ini yang mengatakan, orang kebanyakan enggan  melepaskan gadget (gadget sering kali menghipnotis hingga lupa waktu) dalam genggaman. Ada juga yang bilang, dengan gadget selain bisa gaul juga keren. Anggapan lain juga muncul, gedget acap kali mempengaruhi sekaligus mengatur kita. Pada hal kitalah yang berhak untuk mengatur gadget.

Dari pagi setah bangun tidur, hampir dipasikan setiap orang yang memiliki gadget disibukan untuk membuka gadgetnya. Menyampaikan selamat pagi kepada orang-orang terdekat hingga urusan pekerjaan dan lain sebagainya. Bagi anak muda (putra-putri, menjelang dewasa)  juga menggunakan gadget sebagai selfi bangun tidur, pamer muka cantik ataupun ganteng. Celakanya selfi-selfi itu ada yang tidak selayaknya dipamerkan (sebagai contoh; beberapa waktu lalu seorang ABG yang menghebohkan pamer foto bersama pacar) dan menampilkan foto-foto yang tidak sewajarnya untuk ditampilkan kepada khalayak di media sosial.

Semakin menjamur dan murahnya gadget membuat setiap orang hampir dipastikan memiliki gadget. Fenomena baru telah terjadi di sini (sebab-akibat adanya gadget). Tren baru yang saat ini telah, sedang dan terus terjadi menyangkut gadget menjadi isyarat baru. Apakah kita sebagai pengguna gadget bisa bijaksana menggunakannya. Atau malah gadget menjadi pengikat (mengikat) sekaligus menjerumuskan?.

Sejatinya, hadirnya teknologi dan arus informasi menjadi sebuah harapan baru sebagai jendela untuk mendapakan pengetahuan yang tidak terbatas hingga gadget dijadikan sebagai media pendukung dalam tumbuh dan berkembang dalam hal bisnis, pekerjaan ataupun juga relasi. Bagi anak muda atau ABG (putra-puri menjelang dewasa), jika gadget digunakan secara positif banyak manfaat yang didapatkan. Misalnya saja untuk mempermudah komunikasi, menambah informasi dan perkembangan teknologi. Selanjutnya juga mendapatkan informasi untuk hiburan yang bisa bagi mereka dalam tumbuh dan berkembang (berkreasi).

Namun hadirnya informasi yang mudah diperoleh melalui gadget tidak sedikit pula menjadi kekhawatiran kirannya kini. Kekhawatiran yang dimaksud ketika gadget digunakan tidak sesuai dengan kegunaannya. Mengingat, tidak sedikit anak-anak TK, SD, SMP hingga SMA yang menggunakan gadget sebagai fungsi yang salah arah (terlampau bebas hingga bablas). Akses informasi, konten kekerasan, pornografi, video game dan video pornografi masih saja bisa dengan bebas berseliweran didapatkan dengan mudah. Hal lainnya, fungsi pengawasan di rumah oleh orangtua sudah semestinya dilakukan.

Perilaku buruk (dampak negatif) dari penggunaan gadget yang berlebihan bisa berdampak pada proses belajar dan prestasi siswa-siswi. Misalnya saja, dengan adanya gadget kecenderungan lupa belajar hingga prestasi menurun. Lupa waktu, itu penyebab utamanya. Belajar yang menjadi prioritas menjadi di kesampingkan.

Tidak hanya itu, hadirnya gadget bila tidak digunakan secara bijaksana dan diawasi oleh orangtua akan mengganggu hubungan keakraban, kebersamaan dan sosialisasi di ruang lingkup keluarga menjadi berkurang.

Beberapa hal yang menyangkut penggunaan gadget, kiranya bila boleh dikata dua mata pisau yang siap menghadang jika kita sebagai pengguna gadget tidak bijak. Tentu, hal ini menjadi kekhawatiran bersama pula. Arus informasi, sosialisasi dan kecanggihan teknologi dari gadget begitu leluasa berkembang dan silih berganti mudah diperoleh  serta berkembang setiap saat. Arus informasinya inilah yang terkadang menjadi bias ataupun pangaruh jika tidak serta merta disaring. Kecenderungan yang ada malah tidak sedikit yang terbuai dan semakin terjerumus/menjerumuskan pengguna gadget itu sendiri.

Sudah saatnya bagi kita semua, lebih khusus anak muda (Putra-puri ABG) untuk dapat memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk dari setiap informasi.  Peran orangtua sangat diperlukan untuk pengawasan bagi anak-anak mereka yang menggunakan gadget. Sesungguhnya penggunaan gadget yang bijaksana kita yang berhak mengatur, menyaring (memfilter) setiap informasi yang hilir mudik melalui gadget. Semua tergantung kepada seberapa bijaksananya kita dengan menggunakan gadget yang kita miliki untuk mengatur dan menyaring setiap arus informasi yang ada?. Jangan sampai gadget yang mengatur kita. Kiranya, gunakanlah gadget untuk hal-hal yang bermanfaat dan positif. Semoga saja...

By : Petrus Kanisius “Pit”- Yayasan Palung

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun