Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Arti Mengais Rejeki dan Ucapan Syukur

16 Maret 2017   19:01 Diperbarui: 17 Maret 2017   06:00 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar tentang arti mengais rejeki dan Ucapan Syukur. Foto dok. Petrus Kanisius

Rabu sore ini (15/3/2017), Dalam perjalanan pulang dari beberapa rangkaian kegiatan menuju kembali ke Ketapang, kami lebih khusus saya tertuju pada sebuah mobil di depan kami dan dibelakangnya ada tulisan tetang kata-kata yang menurut saya penuh arti tentang ajaran (belajar), arti mengais rejeki dan ucapan syukur.

Tulisan yang terpampang di belakang mobil tersebut, ditulis dalam bahasa Melayu Ketapang, Kalbar.

Tulisan yang penuh arti mengais rejeki dan ucapan syukur tersebut  tertulis kalimat ; Kadang beribu, kadang beratus, kadang adak lalu. SESABAR GIAN’ AM BAH LOR

Artinya; Terkadang beribu, terkadang beratus, terkadang tidak sama sekali. BERSABAR  BEGITULAH SAUDARA

Dari arti kata-kata yang ada tertulis di mobil tersebut saya setidaknya diajari tentang arti bagaimana kita sejatinya harus selalu bersyukur seberapapun hasil kita dapatkan dari hari-hari selama hidup ketika mengais rejeki. Tentunya, saya sangat berterima kasih dengan ajaran yang saya dapatkan saat dalam perjalanan,

Kata-kata yang tertulis tersebut juga sejatinya menjadi ajaran bijak kepada saya dan mungkin juga kepada kita semua bahwa dimanapun, kapanpun kita dapat belajar kepada siapa saja.

Semoga saja kita selalu bersyukur dengan rejeki yang kita dapatkan seberapapun besarnya. Asalkan kita bisa bersabar dan yang pastinya selalu bersyukur dari hari ke hari tentang arti hidup dalam menjalani kehidupan ini.

Sesungguhnya rejeki sekecil dan sebesar apapun harus selalu disyukuri dengan penuh harap dan penuh dengan kesabaran serta rejeki yang halal pastinya. Karena, rejeki selalu ada dan datang ketika kita mau berusaha dengan penuh kejujuran, ketekunan dan kesabaran. Mengingat, terkadang jarang bersyukur atas nikmat rejeki yang kita terima. Semoga bermanfaat.  

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun