Haii... aku lutung merah, karena rambutku berwarna merah. Rimba raya atau hutan adalah rumahku.
Tertawaku lebar dan sedikit nyaring, demikian aku dikatakan oleh banyak orang. Aku tertawa katanya sich mirip tertawanya manusia. kak... kak... kak... kak... kak... kak... Berulang-ulang biasanya aku tertawa.Â
O iya, aku tinggal selalu beramai-ramai. Dengan beramai-ramai  atau berkelompok aku bisa dengan leluasa mencari makan dan bermain di rimba. Rimba tidak lain ialah hutan.
Dalam satu  kelompokku biasanya kami berjumlah 8 ekor. Biasanya juga, kami dipimpin oleh pejantan dewasa.
 Aku memiliki ekor yang panjang lho, maka aku disebut kelompok monyet atau orang mengenalku lutung merah.
Makanan kesukaanku buah-buahan dan pucuk daun. Saban waktu dari pagi hingga menjelang senja aku menjelajah hutan untuk mengisi perutku ketika aku lapar dan saat aku ingin bermain dengan teman-temanku.
Kini, kami hidup semakin tidak aman dan tidak tentram. Kami sering diusir, diburu hingga ada yang tega membunuh kami.
Tidak hanya itu, rumah kami berupa hutan juga sudah semakin sedikit. Aku dan teman-temanku semakin terhimpit di tempat asal kami berdiam.
Keberadaan kami di hutan Kalimantan memang belum terancam punah, tetapi kami dalam bahaya. Jumlah kami mungkin sedikit lebih banyak dari teman kami Pongo.
Nama asliku adalah Kelasi, Presbytis rubicunda,itu nama latinku.