Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sampah, Musibah atau Berkah?

11 Juli 2024   15:07 Diperbarui: 13 Juli 2024   15:58 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi plastik mencemari pantai. (Foto dok. Shutterstock via kompas.com).

Bagi kita masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan sampah. Jika boleh dikata sampah dengan kita sudah semakin akrab, tidak sulit untuk menemukan atau mencari sampah yang ada di sekitar kita.

Lalu, keberadaan sampah-sampah yang ada di sekitar kita tersebut apakah menjadi musibah atau sebaliknya bisa menjadi berkah?

Mengutip dari laman kompas.com dalam berita menyebutkan; Sepanjang tahun 2022, ada 12,54 juta ton Sampah plastik di Indonesia.

Wah angka yang luar biasa, tetapi luar biasanya angka tersebut terkait sebaran sampah plastik yang diperkirakan dan mungkin akan pasti meningkat setiap tahunnya. Mengingat, sepanjang waktu kita sudah pasti menciptakan sampah-sampah baru. Bahkan kita sendiri tanpa kita sadari ikut serta ambil bagian dari penyumbang hadirnya sampah-sampah baru berupa sampah rumah tangga. Sampah-sampah tersebut tidak lain adalah sampah anorganik (tidak mudah terurai) dan organik (mudah terurai).

Informasi lama sampah terurai. (Foto dok. Simon Tampubolon/Yayasan Palung).
Informasi lama sampah terurai. (Foto dok. Simon Tampubolon/Yayasan Palung).

Kita dan sampah sudah menjadi satu kesatuan yang sulit terpisahkan dan mungkin tidak terhindarkan saat ini. Tetapi, bagaimana kiranya sampah-sampah tersebut bisa (di/ter)olah dengan baik. Sejatinya demikian.

Namun, seperti yang sering terlihat, tidak sedikit sampah-sampah dibuang begitu saja oleh sebagian besar dari kita yang kurang atau pun tidak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan kita agar setidaknya terhindar atau bahkan bebas dari sampah-sampah yang ada.

Lihat pantai-pantai atau pun jalan-jalan raya, sangat mudah sekali kita menemukan sampah berceceran dimana-mana atau bahkan bertebaran hingga menumpuk di tepi jalan dengan disertai bau serta aroma yang tak sedap tercium secara langsung.

Hilir mudik kendaraan yang melintasi jalan raya atau pun pengunjung pantai dengan seenaknya membuang sampah begitu dengan tanpa merasa bersalah. Padahal di tempat-tempat umum sudah disediakan kotak sampah (tempat sampah), tetapi mungkin karena sudah membudaya, kemudian sampah-sampah tersebut dibuang begitu saja tanpa melihat dampak selanjutnya.

Dari apa yang kita lakukan (membuang sampah sembarangan) tentu tidak heran kiranya mengapa sampah-sampah selalu tercipta dan tersebar dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun