Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lestarikan Tradisi, Ajak Generasi Penerus Belajar Menganyam Tikar Pandan

17 Februari 2022   10:20 Diperbarui: 17 Februari 2022   10:23 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ajak siswa-siswi belajar menganyam sebagai salah satu cara lestarikan tradisi. (Foto : Salmah/YP).

Ada banyak cara untuk melestarikan dan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) secara bijaksana dan berkelanjutan. 

Seperti misalnya para perajin anyaman pandan yang merupakan perajin binaan Program Sustainable Livelihood/SL (Program Mata Pencaharian Berkelanjutan) Yayasan Palung (YP) melalui kegiatan Kolaborasi program SL YP dan Program Pendidikan Lingkungan (PL) berkesempatan mengisi kegiatan ekstrakurikuler belajar menganyam tikar pandan yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SDN 19 Pampang Harapan. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Yayasan Palung Bentangor Education Center, Desa Pampang Harapan, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa-Rabu (15-16/2/2022).

Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan pertemuan ke-5 sejak tahun lalu. Pada kesempatan kali ini, ada 20 orang siswa-siswi SDN 19 Pampang Harapan yang berkesempatan untuk belajar sekaligus praktek menganyam. Adapun sebagai pengajar dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Kartini dan Ibu Aisyah.

Terlihat siswa-siswi antusias belajar menganyam tikar pandan. (Foto : Salmah/YP).
Terlihat siswa-siswi antusias belajar menganyam tikar pandan. (Foto : Salmah/YP).

Saat memberikan eksktrakurikuler menganyam ini, ibu Kartini dan Aisyah terlihat penuh kesabaran mengajarkan cara mengajar anyaman kepada siswa-siswi dengan harapan agar anak termotivasi dan fokus terhadap anyaman yang dibuat.

Peserta yang mengikuti ekstrakurikuler berfoto bersama setelah kegiatan belajar selesai dilaksanakan. (Foto : Salmah/YP).
Peserta yang mengikuti ekstrakurikuler berfoto bersama setelah kegiatan belajar selesai dilaksanakan. (Foto : Salmah/YP).

Berbagai motif atau corak yang perajin ajarkan kepada siswa-siswi  antara lain seperti motif tapak catur dan motif corak sapu tangan. Koordinator Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung, Simon Tampubolon mengatakan, "Dukungan dari pihak sekolah dirasa sangat penting untuk kontinuitas bagi sekolah dan program Pendidikan Lingkungan. Dengan  melibatkan siswa-siswi di sekolah sebagai upaya mewarisi tradisi dan budaya lebih khusus cara menganyam tikar pandan bagi generasi penerus yang tak lain adalah anak sekolah."

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun