Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Pisang, Inilah Makanan Orangutan

27 November 2019   11:54 Diperbarui: 27 November 2019   14:22 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah buahan hutan termasuk sumber makanan utama pakan orangutan. Foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung/GPOCP

Setiap kali kami berkunjung ke sekolah-sekolah, ketika kami memberikan lecture (ceramah lingkungan) atau pun ketika puppet show (panggung boneka) kami pun selalu menyempatkan untuk bertanya, adik-adik apakah makanan orangutan?. Seseorang dan beberapa orang siswa/I selalu menjawab; pisaaang!...

Atau jangan-jangan, masyarakat umum juga mengira makanan orangutan itu pisang?.

Jawaban dari adik-adik (siswa-siswi) sejujurnya belumlah tepat. Apakah makanan orangutan itu?, yang pasti bukan pisang. Lalu apa makanan orangutan?.

Sebagai informasi bagi kita semua kirannya, bahwa, walaupun buah, bukan pisang makanan dari orangutan. Bukan pisang, karena pisang tidak ditanam di hutan melainkan di kebun-kebun masyarakat. Jika pisang hutan pun, orangutan sejatinya tidak memakannya kecuali terpaksa karena tidak ada makanan lain di hutan. Orangutan dikenal sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan (vegetarian) dan pemakan buah-buahan hutan (frugivora).  

Seperti diketahui, orangutan sebagai primata terbesar yang mendiami pohon. Orangutan sangat suka menjelajah hutan untuk mencari makan berupa buah-buahan hutan, kulit kayu, daun muda dan serangga. Secara umum orangutan mencari makan saban waktu agar ia bisa bertahan hidup. Karena alasan itu pula orangutan selalu berpindah-pindah sarang setiap harinya agar ia mudah/dan dekat dengan sumber makanan/sumber pakan.

Berdasarkan hasil penelitian di Stasiun Riset Cabang Panti, Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa); orangutan mengkonsumsi lebih dari 300 jenis tumbuhan yang terdiri dari: 60% terdiri dari buah, 20% bunga, 10% daun muda dan kulit kayu serta 10% serangga (seperti rayap).

Tumbuhan dominan yang dikonsumsi buahnya oleh orangutan adalah dari family Sapindaceae/sapindales (rambutan, kedondong, matoa dan langsat), Lauraceae (alpukat, dan medang), Fagaceae (petai dan kacang kedelai atau termasuk jenis kacang-kacangan), Myrtaceae/myrtales (jenis jambu-jambuan), Moraceae (ficus/kayu ara) dan lain-lainnya. Kesemua buah-buahan hutan tersebut, setidaknya itulah yang paling digemari oleh orangutan beserta satwa lainnya.

Orangutan sebagai satwa yang sangat terancam punah sekaligus juga sebagai primata ikonik (icon) asli Indonesia selain harimau, badak, enggang dan bekantan.

Orangutan dan hutan sebagai penyedia sumber pakan (sumber makanan orangutan) sesungguhnya sangat patut untuk kita jaga, mengingat hutan yang tumbuh, beberapa diantaranya adalah pakan bagi orangutan. Bila hutan hilang maka hampir dipastikan bahwa orangutan semakin sulit untuk bertahan hidup. Orangutan perlu hutan, hutan perlu orangutan sebagai penyemai utama di mana orangutan hidup dan tinggal (Kalimantan dan Sumatera).

Hadirnya orangutan sebagi penyemai di hutan memungkinkan kita untuk tetap bersyukur kepadanya karena kita masih boleh memperoleh oksigen dengan geratis. Orangutan si pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dikenal sebagai spesies payung (umbrella species). Spesies payung sebagai penanda, jika orangutan punah maka satwa lainnya juga akan mengikuti. Sudah selayaknya, orangutan Sebagai satwa/primata yang sangat dilindungi dan sangat terancam punah sudah selayaknya bagi kita semua untuk melindunginya.

Lindungi mereka (orangutan) agar mereka bisa lestari hingga nanti bersama-sama dengan satwa lainnya, hadirnya mereka (semua makhluk hidup) juga sebagai satu kesatuan kita semua untuk saling harmoni dan menjaga agar selamanya bisa lestari. Semoga saja...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun