Banyak cara kreatif yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan sampah secara bijaksana menjadi barang bermanfaat, seperti yang dilakukan beberapa orang anak yang tergabung dalam Kelompok Bentangor Kids, di Kantor Yayasan Palung Bentangor Pampang Center, Sukadana, KKU, Kalbar, Kamis (12/7/2018) kemarin.
Ya, Kelompok Bentangor Kids belajar sembari bermain, mereka berhasil membuat kreasi dengan cara mengolah sampah menjadi barang-barang bermanfaat tidak terkecuali seperti topi.
Terlihat, mereka sangat asyik menggunting dan mengukur, dan diantaranya juga ada yang menempel (merekatkan) lem pada bagian-bagian dan sisi-sisi kardus yang telah dirancang dengan berbagai bentuk topi, topi-topi hasil kreasi mereka yang telah dibuat selanjutnya dipercantik dengan ikatan pita agar terlihat menarik. Topi yang terbuat dari kardus pun selesai mereka kerjakan. Topi kardus, ya karena topi-topi yang mereka buat tersebut terbuat dari kardus.
Anak-anak yang tergabung dalam Kelompok Bentangor Kids, mereka rela meluangkan waktu dan tenaga untuk bersama-sama belajar sembari bermain sekaligus  memanfaatkan sampah dari sisa-sisa kardus yang tidak terpakai lagi itu selanjutnya mereka olah menjadi topi yang bagus, menarik dan bisa dipakai/digunakan walau hanya terbuat dari kardus.
Tidak disangka, sampah dari sisa-sisa rumah tangga ternyata bisa dimanfaatkan dan diolah dengan berbagai cara kreatif seperti ini, kata Simon Tampubolon, selaku pembimbing dan pembina anak-anak Bentangor Kids.
Lebih lanjut menurut Simon, dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan mengolah (mendaurnya) menjadi sesuatu yang bermanfaat, maka persoalan sampah lebih khusus sampah rumah tangga bisa diminimalisir dan sudah sepatutnya cara mereka seperti ini untuk diikuti sebagai langkah bersama peduli dengan persoalan sampah yang selama ini belum juga kunjung usai.
Mengingat, persoalan sampah yang ada saat ini memang memerlukan cara kreatif bagaimana untuk mengolahnya. Apa lagi persoalan  hingga kini pun belum kunjung usai, ditambah lagi oleh prilaku oknum tertentu yang enggan dan empati tanpa peduli. Banyak diantara kita di Indonesia yang acuh-tak acuh dengan sampah, salah satunya membuang sampah sembarangan tanpa peduli dan tanpa melihat dampak atau pun peluang (manfaat) dari sampah itu apa sejatinya.
Saat mereka berkreasi membuat topi yang terbuat dari kardus, mereka didampingi oleh kakak-kakak mereka dari RebonK (relawan Yayasan Palung) dan dari Yayasan Palung.
Berharap, semoga ada lagi kreasi-kreasi lainnya yang bisa diciptakan oleh anak-anak ini salah satunya  dengan cara sederhana dan kreatif seperti ini benar-benar bisa diikuti oleh siapa saja, dengan demikian secara tidak langsung pula peduli dengan lingkungan sekitar dan memilihara bumi setidaknya dengan cara-cara seperti ini. Â