Seperti diketahui, sebagian besar penduduk desa di Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, bermatapencaharian sebagai petani. Adapun cara mereka bertani tersebut adalah tadah hujan dan saat ini petani mencoba menggunakan metode hazton dengan membuat demplot untuk budidaya padi infari 32 di dua desa (Penjalaan dan Pulau Kumbang) sejak awal tahun, kemarin.
"Tak bisa disangkal, petani memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan pangan bagi suatu negara. Akibat dari berkurangnya petani saat ini sudah mulai dirasakan dampaknya, untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, pemerintah harus import beras dari negara tetangga.Â
Oleh karena itulah sudah saatnya untuk mandiri dalam hal pangan yakni dengan mengoptimalkan potensi pertanian khususnya petani di beberapa desa di Kecamatan Simpang Hilir dan lebih khusus lagi adalah petani di 5 desa (Desa Penjalaan, Desa Nipah Kuning, Desa Pemangkat, Desa Pulau Kumbang dan Desa Padu Banjar)", ujar Edi Rahman selaku Manager Program Perlindungan Satwa (PPS-Hukum) Yayasan Palung.
Lebih lanjut menurut Edi sapaan akrabnya mengatakan, di Kecamatan Simpang Hilir, para petani memiliki lahan pertanian yang cukup luas namun bicara dari segi hasil belum optimal. Ada beberapa penyebab diantaranya pertanian yang dilakukan tidak mengikuti kemajuan perkembangan pertanian, kemampuan melakukan monitoring dan pengamatan terhadap tanaman padi belum dilakukan secara maksimal serta beberapa faktor lainnya. Monitoring dan pengamatan yang dimaksud adalah terkait hama dan penyakit pada tanaman padi yang belum banyak diketahui serta penanggulanggan.
Lebih lanjut Edi mengatakan, Untuk penentuan lokasi demplot di setiap desa ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu lahan demplot harus ditepi jalan sehingga masyarakat bisa melihat demplot dengan harapan masyarakat bisa mencontoh, disekitar lahan diharapkan ada tanaman padi milik orang lain dengan tujuan untuk mengurangi serangan hama, dekat dengan sumber air, tidak jauh dari pemukiman penduduk agar mudah melakukan monitoring tanaman padi yang ada di demplot.
Dari pembuatan demplot ini banyak pelajaran yang didapat masyarakat terutama masyarakat yang terlibat langsung dalam pembuatan demplot tersebut. pembelajaran yang didapat diantaranya bagaimana melakukan penyemaian padi, penanangan bibit sebelum dipindahkan ke lahan penanaman.Â
Penanaman padi dengan metode hazton, pembuatan jalur legowo, monitoring dan pengamatan tanaman padi dari hama dan penyakit, pengamatan pertumbuhan tanaman padi, tehnik penyemprotan dan pemupukan yang benar serta banyak pelajaran lainnya, tegas Edi lagi.
Namun untuk di Kecamatan Simpang Hilir ini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Tapi yang menjadi khawatiran karena belum didukung dengan irigasi yang memadai maka sangat bergantung dengan faktor curah hujan.Â
Bisa saja untuk mengairi demplot ini kita bisa menyedot air di sungai tetapi air sungai disekitar demplot memiliki kadar asam yang cukup tinggi sehingga tidak bagus untuk tanaman padi. Sedangkan usia panen Padi Infari 32 ini 100 hari sejak penanaman sehingga diperkirakan pada awal April 2018 sudah dapat dilakukan panen jika tidak ada kendala yang dihadapi, tutur Pak Budiman.