Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Dia Spesies Baru Orangutan yang Baru Saja Ditemukan

6 November 2017   11:41 Diperbarui: 6 November 2017   12:22 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pongo Tapanuliensis. Foto dok. Maxime Aliaga

Memiliki bulu yang tebal, lebih keriting dan memiliki kumis, setidaknya itulah keunikan atau ciri khas orangutan yang baru ditemukan. Orangutan tersebut berdasarkan hasil penelitian dari peneliti disebut sebagai spesies baru orangutan yang ada setelah orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatera.

Pongo tapanuliensis itulah nama latinnya dan orangutan tapanuli demikian ia disebut dan dinamakan kini oleh para peneliti. Mengapa nama orangutan tapanuli ia disebut?. Setidaknya ini menjadi  kabar bahagia sekaligus tantangan baru dengan keberadaannya (orangutan tapanuli) yang katanya sangat endemik atau langka karena populasinya dan habitatnya yang sangat sedikit ditemukan di wilayah Tapanuli, lebih khusus di Batang Toru.

Hasil survei populasi terakhir dari kerjasama para peneliti yang terdiri dari antara Universitas Nasional, Institut Pertanian Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, University of Zurich, Switzerland, Yayasan Ekosistem Lestari (Sumatran Orangutan Conservation Programme) dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (Orangutan Information Center) menyebutkan saat ini,  adanya kurang dari 800 Orangutan Tapanuli yang tersisa di Ekosistem Batang Toru (Wich et al. 2016). Tak banyak lagi,  menjadikan status Orangutan Tapanuli sebagai spesies kera besar terlangka di dunia. Dengan demikian konservasi jenis ini menjadi perhatian dunia, dimana fokus utamanya adalah mempertahankan habitatnya saat ini. Orangutan Tapanuli akan dimasukkan ke dalam daftar spesies "sangat terancam punah" (Critically Endangered) berdasarkan IUCN Red List.  

Persamaan dan perbedaan orangutan tapanuli dengan orangutan kalimantan dan orangutan sumatera. Foto dok. di batangtoru.org
Persamaan dan perbedaan orangutan tapanuli dengan orangutan kalimantan dan orangutan sumatera. Foto dok. di batangtoru.org
Mulanya, Orangutan Tapanuli dianggap sebagai populasi orangutan paling selatan dari spesies Orangutan Sumatera, Pongo abelii(Wich et al. 2003; Utami-Atmoko et al. 2017). Di tahun 2015, berdasarkan studi sebagian bahan genetik (polimorfisme nukleotida tunggal daerah d-loop mitokondria dan alel spesifik mikrosatelit) populasi Orangutan Sumatera di Batang Toru menunjukkan besarnya perbedaan dengan populasi orangutannya di utara Danau Toba (Rianti et al. 2015, Rianti et al. in prep.) sehingga cukup diarahkan menjadi rujukan subspesies baru untuk spesies Orangutan Sumatera (Pongo abeliitapanuliensis; Rianti 2015).

Apakah Pongotapanuliensis atau Orangutan tapanuli memiliki perbedaan dan kesamaan yang menonjol dengan kedua spesies sebelumnya (Pongo pygmaeus dan Pongo abelii) ?.

Berdasarkan kerjasama penelitian secara lebih mendalam oleh kelompok peneliti Indonesia dan mancanegara dalam bidang genomik, morfologi, ekologi, dan perilaku, dihasilkan fakta bahwa Orangutan Tapanuli secara taksonomi lebih dekat dengan Orangutan Kalimantan, Pongo pygmaeusdan perbedaan yang cukup besar terhadap populasi Pongo abelii, populasi Orangutan Sumatera di Batang Toru diajukan sebagai spesies baru bernama Pongo tapanuliensis(Nater et al. 2017). Orangutan tapanuli memiliki ukuran tengkorak dan tulang rahangnya lebih kecil. Orangutan jantan melakukan "long calls" (panggilan jarak jauh) dengan durasi panjang dan keras; panggilan jarak jauh Orangutan Tapanuli memiliki teriakan yang berbeda dari panggilan jarak jauh yang dilakukan oleh Orangutan Sumatera dan Orangutan Kalimantan. Sedangkan frekwensi pembuatan sarang untuk istirahat atau tidur malam lebih rendah daripada Orangutan Sumatera dan hampir sama dengan Orangutan Kalimantan. (Laporan dari para peneliti tentang Pongo tapanuliensis,Sumber: batangtoru.org).

Adanya penemuan spesies baru orangutan tapanuli ini tidak bisa disangkal menjadi berita bahagia bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi para peneliti dan semakin menambah daftar kekayaan anggota baru keluarga satwa yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Selain juga menjadi salah satu harapan agar para pihak untuk semakin peduli untuk menjaga, melindungi populasi dan habitat orangutan tapanuli agar tetap terjaga dan lestari hingga nanti.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun