Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Umang-umang, Si Pengembara yang Diburu Anak-anak

14 Februari 2017   14:04 Diperbarui: 14 Februari 2017   17:27 16044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
umang2 yang tanpa baju. Foto: Arnstein Rønning

Sepintas terlihat, hewan yang disebut umang-umang atau nama lainnya kelomang ini memiliki tubuh berupa cangkang tetapi ternyata tidak. Mengapa demikian?

Ini alasannya, umang-umang yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Hermit Crab (ketam petapa) memang suka bersembunyi dalam cangkang. Biasanya bersembunyi di dalam cangkang (tempurung) siput laut yang telah kosong sebagai rumahnya.

Umang-umang memiliki ciri-ciri khusus; memiliki tubuh yang sangat lunak maka dari itu ia bersembunyi di dalam cangkang siput yang telah kosong untuk mempertahankan dan melindungi diri dari serangan pemangsa seperti burung. Hewan laut yang tidak memiliki tulang belakang ini memiliki 6-10 kaki dan memiliki tubuh tidak simetris. Umang-umang/kelomang biasanya suka sekali menggali pasir untuk ia beristirahat tidur. Sepintas mirip ketam/kepiting apabila ia berada didalam cangkang dan bila umang-umang tidak berada di dalam cangkang lebih mirip udang karena tubuhnya yang melingkar.

umang2 yang tanpa baju. Foto: Arnstein Rønning
umang2 yang tanpa baju. Foto: Arnstein Rønning
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Ir. Dwi Listyo Rahayu berhasil melakukan klasifikasi berbagai jenis kelomang yang ada di laut Indonesia. Dalam sistematika hewan, Infraordo anomura atau hewan yang memiliki bentuk tubuh bagian belakang yang tidak simetris itu, terdiri atas tujuh supersuku, 17 suku, 264 marga, dan 2.470 jenis, dan 54 persen dari jumlah tersebut dikuasai oleh kelomang.

Di dunia kurang lebih ada 1.600 spesies kelomang yang sudah terdata. Yang di Indonesia, hanya di daerah intertidal saja, saya (Dr. Ir. Dwi Listyo Rahayu) sudah mendata sekitar 160 spesies. Kalau di total dengan yang ada di lautan, mungkin saat ini sudah ada 180-200 yang terdata. (Bahan bacaan Sains Kompas; mengenal keluarga kelomang lebih dekat, satu-satunya Taksonom Kelomang di Indonesia).

Umang2 binatang laut. Foto dok. Rizal Alqadrie
Umang2 binatang laut. Foto dok. Rizal Alqadrie
Umang-umang, hampir dipastikan akan selalu mencari cangkang untuk melindungi dirinya. Semakin besar badan/tubuh dari umang-umang maka ia akan mencari cangkang yang lebih besar pula. Apabila umang-umang menemukan cangkang baru, maka ia akan berpindah dan meninggalkan cangkang lamanya.
umang2 yang dipelihara. Foto dok. Aul Howler
umang2 yang dipelihara. Foto dok. Aul Howler
Umang-umang biasanya juga dijadikan anak untuk mainan. Biasanya juga dipelihara di dalam toples atau aquarium. Ada juga yang dibuat tempat mainan di dalam baskom dan diisi pasir. Adapun makanan favorit umang-umang seperti daun pepaya dan tebu. Umang-umang juga ada yang dicat sedemikian rupa oleh pemilik/pemeliharaannya selanjutnya diperjualbelikan untuk barang mainan anak-anak.

umang2 yang dipelihara dan dicat untuk dijadikan barang mainan anak-anak. Foto dok. Tecelup
umang2 yang dipelihara dan dicat untuk dijadikan barang mainan anak-anak. Foto dok. Tecelup
Habitat hidup dari umang-umang/kelomang adalah air, hidup di air asin dan laut di pesisir pantai. Ada juga umang-umang yang hidup di darat, namun pun begitu umang-umang memerlukan air untuk reproduksi (berkembang biak). Sebagian besar umang-umang aktif di malam hari. Suatu kekhawatiran apabila umang-umang terus menerus diambil dan dipilihara serta dijualbelikan dikhawatirkan umang-umang jumlahnya akan semakin berkurang di habitatnya.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun