Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(100Puisi) Puisi Alam Raya: Mengabarkan Rasa, Mengingat (Pengingat) Bumi Semakin Renta Tak Berdaya

18 Februari 2016   12:08 Diperbarui: 18 Februari 2016   13:16 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pesan Alam Raya untuk Semua Penghuni Bumi. | Foto dok. Yayasan Palung"][/caption]Rinai rintik gemericik menghapiri menembus dahaga dalam nafas segala bernyawa
Membelah sunyi pekatnya kabut malam
Sorak sorai mulai terdengar jelas, mengabarkan suasana
Sayup-sayup terdengar menyapa keramaian mendongengkan menjelang terlelap dalam

Menyibak gelap mengalahkan cahaya;

Rimbun, rindang kini menjadi padang gersang, ilalang juga semak belukar
Sorak sorai, riuh rendah berceloteh menggema mengabarkan rasa, menyibak fakta realita
Rebah terkulai layu, tak berbekas dari waktu ke waktu entah kapan usai mendera berkelakar
Pengingat, penanda telah ada sebagai langkah
Lupa, sengaja lupa itu acap kali berkumandang juga latah

Menyemai, memupuk, menyiram juga menjaga itu sejatinya
Namun, itu berbalas sebaliknya
Ratap tangis derita, nafas terhenti itu lumrah tersaji
Sunyi sepi, menepi menanti upah tak berupa materi

Mengadu, menyadu prioritas
Berhadapan luas alam raya menjelang renta terkuli layu
Menumbuh rasa jika ada ikhlas
Menanti, merindu bila tak ingin tersedu.

 

Ketapang, Kalbar; 18/02/2016

By : Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun