Mohon tunggu...
Liu Hendra Subrata
Liu Hendra Subrata Mohon Tunggu... -

http://www.apartemen-murah.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Melompat Menembus Ombak di Pantai Anyer

1 Desember 2011   06:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ByHendra Subrata

Saya bekerja di BCA Credit Card Centreberkantor di Pecenongan tahun 1984.

Kantor tempat kami bekerja mengadakan acara menginap di Pantai Anyer, Cilegon.Dengan berkendaraan bis, kami menuju ke sana.Menjelang magrib, ketika sampai di kota Cilegon, kamimampir dan makan bersama di Chinese Restaurant.Sampai di penginapan, kami berberes, berkumpul dan berceritera.

Pagi pagi, kami sudah bangun.Saat yang telah kami nanti nantikan adalah bermain di pantai.Kami berjalan dari pantai menuju ke laut.Kami sudah cukup jauh dari pantai, kedalaman sudah mencapai dada kami.Semakin jauh dari pantai, semakin besar ombaknya.Kami melihat ada beberapa anak kecil dari kampung setempat berenang melompat menembus ombak yang datang.Mereka sangat pandai berenang dan mengatasi ombak.

Terus terang, kami tidak berpengalaman.Ketika gulungan ombak datang, saya membalikan badan dan berusaha berenang ke pantai.Namun, saya kurang cepat.Badan saya tergulung ke pantai oleh ombak yang rupanya mempunyai arus bawah yang kuat.Kemudian, saya mencoba lagi.Kali ini saya tidak menghindar, tapi saya belajar dari anak-anak kecil tersebut melompat menembus ombak yang datang.Dan berhasil.Saya melakukannya beberapa kali.Pada kesempatan lain, saya membelakangi ombak dan diam ( tidak melakukan gerakan berenang ) membiarkan tubuh saya terseret sampai ke pantai.

Dasar dari pantai tersebut terdiri dari pasir dan batu karang.Salah satu rekan wanita kami kakinya terluka oleh karang sehingga mengeluarkan darah.Dia memberi tahu kami supaya cepat balik ke pantai.Dia khawatir kalau darah tersebut akan tercium oleh hiu.Bergegas, kamipun balik ke pantai.

Sebagai gantinya, kami bermain pasir atau duduk santai melihat ombak yang datang bergulung dan desiran ombaknya…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun