Mohon tunggu...
Liu Hendra Subrata
Liu Hendra Subrata Mohon Tunggu... -

http://www.apartemen-murah.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Tuyul Bisa Curi Uang?

18 Desember 2011   02:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

By Hendra Subrata

Tuyul sering diceriterakan sebagai seorang anak kecil jadi jadian yang suka mencuri uang untuk orang yang memeliharanya.

Kami mengalami hal aneh di restoran kami.Uang di dalam laci sering hilang.Memang tidak semuanya, tapi setiap hari bisa hilang 100ribu, 200ribu, 300 ribu.Hal ini terjadi bertahun tahun.

Pertama, kami pikir mungkin ada karyawan yang tidak jujur dan mempunyai kunci duplikat.Mungkin mereka bersekongkol dan membuka laci saat kasir tidak di tempat ( ke kamar kecil misalnya ).Oleh karena itu, semua kunci laci kami tukar dengan yang baru.Yang menunggui kasir adalah saya dan adik saya bergantian.Ternyata, uang juga tetap hilang.Dihitung berkali kali juga hilang.Sebelum tutup di malam hari, kami berdua hitung uang di laci.Besok paginya sudah berkurang.

Adik saya diceriterakan temannya, mungkin ada tuyul di rumah makan kami.Atas petunjuk temannya, adik saya memelihara ikan hias lengkap dengan kelereng warna wrani, ditaruh di atas meja kasir.Katanya, tuyul suka main ikan dan kelereng sehingga lupa curi uang.Ternyata uang tetap hilang juga.

Rumah makan kami memang tidak terlalu besar, namun karyawan kami tiap hari bisa makan 3-4 kali dengan lauk daging ayam atau ikan.Gajipun di atas rata rata rumah makan sejenis.Kamipun memberikan pinjaman uang yang dipotongdiakhir bulan untuk keperluan karyawan.Libur seminggu sekali.Hari raya rumah makan kami tutup.

Namun demikian, ada satu karyawan yang sikapnya berubah menjadi aneh. Dia bersikap seakan akan dia adalah bos dan karyawan lain harus tunduk padanya.  Perubahan perilakunya membuat karyawan lain menentangnya.   Karena tidak mendapat dukungan, akhirnya diapun menghilang.

Aneh tapi nyata, sejak saat itu sampai sekarang uang kami di restoran sudah tidak hilang lagi…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun