Pemeriksaan  thorax  merupakan  pemeriksaan  yang  mencakup  area  dada. Rongga  dada  atau  biasa  disebut  Thorax  merupakan  tempat  berbagai  organ  vital bagi manusia, rangka dada ini dilindungi oleh tulang iga, atau biasa disebut Ribs, tulang-tulang ini terdiri dari 12 bagian, yaitu 7 buah iga sejati, 3 buah iga palsu, dan 2  buah  iga  melayang.  Pada  organ  pernapasan  yaitu  paru-paru,  terdapat berbagai  bagian  yang  berada  di  dalam  paru-paru,  antara  lain:  apex,  sinus costophrenicus,  bronkus,  bronkiolus,  dan  alveolus.  Salah  satu  indikasi  yang  dapat dideteksi dengan foto thorax yaitu TBC.14-16Â
Pemeriksaan X-ray dada pada pasien dengan indikasi tuberkulosis menggunakan proyeksi Posterior-Anterior (PA), Lateral dan Lordotic AP. Proyeksi AP Lordotik untuk memperlihatkan proses pengapuran dan peronggaan dari apex dan lobus atas. Sedangkan proyeksi PA dan Lateral mendeteksi bintik-bintik tipis kecil di seluruh paru-paru dan menampakkan pembesaran daerah hilus pada tahap awal.17
Metodologi
Penelitian ini adalah penelitian berbasis literatur review dengan adanya pendekatan pada anatomi regio thorax. Metode yang digunakan dengan pencarian jurnal yang dipublikasi di internet dari pencarian situs Google Scholar, Pubmed, dan ScienceDirect, serta repository dengan kata kunci tuberkulosis, thorax, dan pencitraan radiografi. Pengumpulan dan penyaringan data dilakukan demi mendapat hasil yang sesuai berdasarkan kriteria penelitian yang diambil. Serta analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan membuat rangkuman yang merujuk pada penelitian.Â
Hasil dan Pembahasan
Pada gambaran normal dari citra Thorax, tidak terdapat indikasi adanya penyakit pada paru-paru. Struktur paru-paru tampak biasa tanpa kelainan. Dalam citra X-Ray Thorax yang normal, tulang dan organ lain terlihat dengan jelas dan terdefinisi tanpa anomali, sementara paru-paru yang didominasi oleh udara tampak lebih hitam karena menyerap lebih sedikit radiasi.18,19 Sebaliknya, pada citra Thorax yang menunjukkan kasus tuberkulosis (TBC), akan terlihat perubahan struktur pada paru-paru yang menandakan adanya infeksi. Paru-paru mungkin tidak tampak normal dan bisa menunjukkan adanya pola infiltrat atau perubahan pada jaringan paru yang khas untuk TBC. Pada citra X-Ray Thorax dengan TBC, tulang atau jaringan organ lain mungkin tetap terlihat jelas, namun paru-paru yang terinfeksi TBC akan menunjukkan area yang lebih padat atau opak karena adanya proses penyakit yang mengubah penyerapan radiasi
Dalam membandingkan citra Thorax normal dengan citra Thorax yang menunjukkan tuberkulosis (TBC), terdapat perbedaan yang mencolok. Citra Thorax normal tidak menunjukkan adanya gejala penyakit pada paru-paru, menampilkan struktur paru yang sehat tanpa gangguan. 20 Â Namun, pada citra X-Ray Thorax yang mengindikasikan TBC, akan terlihat tanda-tanda infeksi seperti pola infiltrat atau konsolidasi, khususnya di lobus atas paru. Analisis perbandingan antara citra Thorax normal dan citra dengan TBC memungkinkan para ahli medis untuk mengidentifikasi karakteristik khas TBC, seperti peningkatan pola bronkovaskular, adanya infiltrat di lapangan atas paru, dan perubahan inhomogen pada lapangan tengah hingga bawah paru. Hal ini sangat penting dalam menegakkan diagnosis TBC dan menentukan rencana pengobatan yang efektif.21-23Â
KesimpulanÂ
Kesimpulan dari analisis perbandingan citra Thorax normal dengan citra yang menunjukkan tuberkulosis (TBC) adalah bahwa citra radiografi dapat menjadi alat diagnostik yang sangat berharga. Pada citra normal, paru-paru terlihat sehat tanpa adanya gangguan, dengan struktur lainnya yang terdefinisi dengan baik dan kontras yang jelas antara area yang kaya udara dan yang lebih padat.24Â
 Sementara itu, citra yang menunjukkan TBC mengungkapkan perubahan struktural pada paru-paru, seperti pola infiltrat atau konsolidasi, yang menandakan adanya proses infeksi. Area yang terinfeksi tampak lebih padat atau opak karena perubahan dalam penyerapan radiasi. Perbedaan ini memungkinkan dokter untuk tidak hanya mengidentifikasi keberadaan TBC tetapi juga untuk memantau efektivitas pengobatan dan perkembangan penyakit, sehingga intervensi medis dapat disesuaikan secara tepat dan tepat waktu.25