Mohon tunggu...
Pirlo Luron
Pirlo Luron Mohon Tunggu... Penulis - Kuli Tinta

Menolak Lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Gunung Lewotobi

25 Januari 2025   11:48 Diperbarui: 25 Januari 2025   11:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Lewotobi saat meletus pada 4 November 2024

Hai gunung merapi lewotobi..
Suaramu begitu menggelegar..
Getaranmu amat dahsyat..
Menyemburkan panasnya lahar hingga sampai kapan akan usai..

Lelahku menyusuri waktu..
Di setiap detik debu berterbangan.. mengikuti arah angin nan syahdu..
Pekat gelap pun seakan menutupi kompas arahku..
Erupsi hingga tangisan membahana mengundang luka tak kunjung sembuh..

Kulihat awan pun mulai menghitam..
Lahar menjelma bagai air mengalir pada sekujur tubuhmu hingga menuju ke tanah ketuban anak tanah..
Mengapa semuanya ini terjadi..?
Aku pun bermadah dalam doa mencurahkan duka pada yang kuasa..

Air mata menganak pada setiap pemilik hati yang berpasrah..
Asa terhenti tak dapat berkutik hingga terkulai..
Lahan pertanian bagai membeku tertutup debu vulkanik nan tebal...
Semuanya terhempas oleh debu..
Dan puisiku menjadi saksi bisu hingga meneteskan air mata..

Lewotobi..
Lekas pulih kembali..
Dan biarkan cintamu bersemi tanpa henti..
Terpatri bagi anak tanah hingga abadi..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun