Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Teror” Tim Verifikator E-PUPNS Berujung Manis

14 Desember 2015   11:42 Diperbarui: 14 Desember 2015   13:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Verifikasi Level-3 "][/caption]Akhirnya, kini verifikasi e-pupns memasuki level-3 berarti berkas sudah ditangan BKN. Di penghujung Tahun 2015 banyak sekali rejeki tak disangka-sangka, mulai cairnya tunjangan kinerja PNS, hingga pelunasan-pelunasan kegiatan, merupakan “nominal” tak ternilai, setelah proses yang melelahkan memakan waktu yang sangat panjang. Mulai dari rasa ketidak puasan dari beberapa pihak atas kinerja tim verifikator e-pupns hingga membangkitkan insiden memalukan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Pesimisme sempat menghantui dari berbagai PNS atas kesibukan seluruh tim verifikator e-pupns dalam mempersiapkan ribetnya berkas PNS untuk menyelamatkan nasib kawan-kawan dari sanksi “pensiun dini” hingga pemecatan dengan hormat, melalui verifikasi berkas dari beberapa bulan sebelumnya, hingga sulitnya mengumpulkan berkas dari seluruh pegawai yang sedang melakukan perjalanan dinas untuk di verifikator melalui aplikasi e-pupns pada akhirnya berujung manis.

Peristiwa luar biasa ini anugerah tak terbantahkan dari Alloh SWT, ternyata dibalik musibah selalu tersimpan berkah terindah yang tidak pernah disangka-sangka oleh hamba-NYA yang sabar.

Rupanya teror tim verifikator e-pupns yang sempat menghebohkan “dunia maya” kemarin merupakan obat yang tak disangka-sangka. Sebuah pepatah kuno mengatakan, seandainya seseorang pernah menyelamatkan nyawa orang lain sebanyak 3 kali, maka si penyelamat nyawa orang lain berhak menuntut orang tersebut sebagai miliknya.

Sebelum mengakhiri kebahagiaan ini, terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih terhadap orang-orang yang telah mengintimidasi, mencemo’oh, mencaci-maki tim verifikator dan seterusnya, berkat kesabaran, keuletan daya upaya peras keringat banting tulang tim verifikator Level-1 berusaha maksimal, kini berbuah manis telah mencapai Level-3. Amin. Dampak lain paling dinanti-nanti cairnya Tunjangan Kinerja PNS, sekarang kok pada BUNGKEM, sekarang siapa yang BERTERIAK-TERIAK!!! hayo... hayo...ngaku...

Selebihnya Allah tidak pernah meminta kita untuk memikirkan jalan keluar dari setiap permasalahan kita, Allah hanya meminta kita untuk menjadikan Sholat dan Sabar sebagai penolong.

Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita sebagai manusia pasti pernah dan akan mengalami kesulitan dan kesusahan, yang semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah SWT. Sesungguhnya tatkala kesulitan itu datang, maka Allah lah sebaik-baik penolong dan kepada-Nya lah kita bergantung. Dan sesulit apapun cobaan dan kesusahan yang melanda janganlah anda tergoda untuk meminta tolong dengan jalan kesyirikan. Wallahul Musta’an.

Lagi-lagi pepatah bijak mengatakan “satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.”

Makassar, 14 Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun